100KPJ

Ternyata Buruknya Penampilan Repsol Honda Karena Dani Pedrosa?

Share :

100kpj –  Ternyata keberhasilan Marc Marquez (Repsol Honda) berhasil kembali meraih kemenangan di MotoGP Jerman yang digelar di sirkuit Sachsenring, pekan lalu bukan berarti masalah Honda MotoGP selesai.

Pasalnya menurut Livio Suppo mantan bos Repsol Honda menilai, Honda telah melakukan banyak kesalahan di masa lalu, salah satunya saat membuang Dani Pedrosa yang sudah memberikan banyak kontribusi untuk tim.

Bahkan Livio Suppo menyebutkan tim Repsol Honda melakukan kesalahan fatal, ketika menginzinkan Marc Marquez untuk memaksakan balapan pada GP Andalusia 2020, atau tiga hari setelah operasi patah tulang lengan kanan.

“Mereka membuat banyak kesalahan di masa lalu. Melepas Dani Pedrosa juga jadi kesalahan besar. Dia menunjukkan bahwa pengembangan motor menuju ke arah di mana hanya Marc yang bisa menjadi kuat,” kata Suppo dilansir Speedweek.

Setelah Pedrosa pensiun, Jorge Lorenzo masuk untuk mengisi kursi kosong di Repsol Honda usai kontraknya di Ducati tidak diperpanjang. Namun, pembalap berjuluk X-Fuera itu gagal menaklukkan RC213V, dan mengalami banyak kecelakaan. Itu membuatnya memutuskan pensiun di akhir 2019, karena ingin jauh dari tekanan yang menghantuinya selama menjadi pembalap.

“Dengan kebijakan pembalap di Honda, Anda mengalami kesulitan. Perekrutan Jorge adalah sebuah bencana. Kemudian datang Alex Marquez, yang tahu pada musim berikutnya dia tak akan lagi bekerja dengan tim,” ujar Suppo.

Suppo menjelaskan bahwa tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada Pol Espargaro, tapi Espargaro belum pernah memenangi balapan di MotoGP, dia mampu tampil kompetitid, tapi dia gagal meraih kemenangan bersama KTM.

“Saya mengakui dia seorang pembalap yang cepat, tapi perasaan saya lebih kuat kepada Joan Mir ketika Dani memutuskan pergi.”

Bagi pria yang telah meraih enam gelar bersama Marc Marquez, saat ini Honda tak memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan mereka.

“Honda sama sekali tak memiliki persiapan setelah kehilangan Marc. Di zaman saya, ada pembalap seperti Franco Morbidelli atau Jack Miller yang tersedia di pasar. Kami membawa Jack dari Moto3 langsung ke MotoGP, lompatannya memang terlalu besar. Tapi, ketika dia mulai menunjukkan kualitasnya, Honda tak ingin memperpanjang kontraknya," pungkasnya.

Baca juga: Marquez ke Rossi: Dulu Juara Dunia, Kini Cuma Bersaing di 10 Besar

Share :
Berita Terkait