100kpj – Pembalap Suzuki asal Spanyol, Joan Mir merasa tak dihargai di negara asalnya. Sebab, usai meraih gelar juara musim lalu, tak ada cinta yang dia rasakan. Bahkan, dia sampai berpikir, percuma memberikan yang terbaik, andai ujungnya seperti sekarang.
Banyak kalangan berpendapat, gelar juara yang diraih Joan Mir kurang sejatinya kurang sah. Sebab, dia hanya memenangkan satu kali balapan dengan jumlah poin tak seberapa. Belum lagi, saat itu, pembalap terbaik di kompetisi, Marc Marquez sedang absen akibat cedera.
Baca juga: Blak-blakan, Joan Mir Sebut Motor Suzuki Tak Lebih Baik dari Yamaha
Meski tak dihargai publik Spanyol, namun kehebatan Joan Mir justru diakui negara-negara lainnya. Itulah mengapa, dia merasa heran dan kerap bertanya-tanya.
“Saya sangat kecewa bahwa di Spanyol, gelar saya tak terlalu dihargai, sementara di negara lain, seperti Italia, saya jauh lebih dipertimbangkan. Saya merasa lebih di cintai,” ujar Joan Mir, dikutip dari Marca, Senin 14 Juni 2021.
Sedangkan di negaranya, publik lebih sering menghujatnya dengan kalimat-kalimat tajam. Bahkan, tak jarang, cibiran mereka melukai hati pembalap 23 tahun tersebut.
“Di Spanyol, yang saya lihat adalah komentar-komentar kebencian, dengki, dan hal-hal tak masuk akal yang entah arahnya ke mana. Orang-orang ini (haters) menujukan semua komentar-komentar negatif itu kepada seseorang yang tak cukup peduli soal ini semua,” tegasnya.
Kendati demikian, Mir selalu berusaha bersikap dewasa. Alih-alih memikirkan hal tersebut, dia lebih memilih fokus menjalani sisa musim ini.
“Saya hanya datang ke sirkuit, mencoba melakukan pekerjaan saya. Saya bersyukur pada Tuhan bahwa saya melakukannya dengan baik, dan saya selalu pulang dengan perasaan damai. Biar orang lain bertingkah sesukanya. Untungnya, tak semua orang berperilaku seperti itu,” kata dia.