Menurut Lorenzo, saat Honda menjadikan Marquez sebagai rujukan tunggal dalam pengembangan motor, maka ada sejumlah konsekuensi yang mesti ditanggung. Sebab, kata dia, pembalap lain tentu kesulitan mengendarainya.
“Namun, itu juga punya sisi negatifnya. Marquez punya gaya balap yang sangat kompetitif, ekstrim, dan berbeda yang mengikuti garisnya dalam inovasi motor memiliki konsekuensi karena pembalap lain tidak dapat mengendarai motor yang dibuat untuk Marquez,” urainya.
Meski begitu, Lorenzo percaya, Honda tak ingin selamanya terjebak pada situasi demikian. Ke depannya, tim asal Jepang tersebut mungkin bakal membuat motor yang ramah dikendarai semua pembalap.
“Karena saya percaya bahwa Honda tidak ingin bergantung pada Marquez seumur hidup, saya berpikir mereka menciptakan evolusi kehidupan lain sehingga pembalap lain merasa nyaman dengan motornya dan dapat memenangkan balapan,” kata dia.