100KPJ

Ducati Dominasi MotoGP Qatar tanpa Kemenangan, Ini Kata Pejabat Ducati

Share :

100kpj – Dua seri awal MotoGP yang diselenggarakan di sirkuit Losail, Qatar memang menyuguhkan tontonan yang seru. Pada dua seri tersebut Ducati MotoGP mendobrak dengan mendominasi jalannya balapan.

Di awal lomba, baik tim satelit maupun tim pabrikan Ducati selalu mendominasi. Namun balapan telah melewati pertengahan lap, dominasi Ducati mulai diganggu oleh tim lainnya.

Akhirnya, walaupun mendominasi pemenang dari dua seri MotoGP Qatar dimenangkan oleh tim Monster Yamaha, seri pertama Maverick Vinales menjuarai balapan, sementara seri kedua dimenangkan oleh Fabio Quartararo.

Hal tersebut menambah fakta bahwa sirkuit Losail adalah trek yang cocok bagi motor Ducati Desmosedici, karena walaupun tidak menjadi juara pertama, tapi pembalap Ducati mendominasi podium kemenangan.

Pabrikan asal Italia itu memenangi MotoGP Qatar 2018 dan 2019 lewat Andrea Dovizioso. Ia mampu memaksimalkan power Desmosedici di lintasan lurus Losail yang panjangnya lebih dari 1 kilometer untuk mengalahkan Marc Marquez (Repsol Honda).

Dengan rekam jejak yang impresif, wajar bila Ducati diprediksi akan mampu merebut kemenangan dalam dua balapan pertama MotoGP 2021 yang digelar di Qatar.

Tetapi, tahun ini, motor tangguh Ducati gagal melanjutkan tradisi kemenangannya di sirkuit sepanjang 5,380 km tersebut. Mereka harus mengaku kalah dari Yamaha, dua kali, meski selalu meraih pole position.

Menurut Paolo Ciabatti, Direktur Olahraga Ducati menjelaskan bahwa walaupun tidak menang, tapi pembalap Ducati yang mendominasi podium merupakan hal yang positif. Makanya pria berambut putih ini menganggap jika ada yang menyimpulkan bahwa Ducati akan merasa kesulitan, karena gagal di Qatar itu tidak masuk akal.

"Orang boleh berpikir bahwa Ducati tidak menang di trek yang menguntungkan. Tetapi kami meraih dua (kali) pole, dengan rekor waktu baru sirkuit (oleh Bagnaia)," ungkap Ciabatti dikutip dari Motorsport.com.

Lebih lanjut Ciabatti menjelaskan bahwa pihaknya puas, karena dalam dua seri pembalapnya mampu meraih empat podium dari enam podium, dan saat ini Johann Zarco yang memimpin klasemen sementara.

"Tentu aja saya ingin menang, setidaknya satu balapan (di Qatar). Namun jika kami tidak senang (dengan hasil dua pekan di Losail), bagaimana dengan pabrikan lain?," tambahnya

Bagi Ciabatti, potensi besar Desmosedici terlihat sangat jelas di Losail, meskipun pengenalan kompon ban Michelin, yang diperkenalkan tahun lalu, adalah faktor yang pada akhirnya menentukan siapa yang keluar sebagai pemenang.

"Ini didasarkan fakta bahwa Ducati menang di Qatar pada 2018 dan 2019 lewat Dovizioso tanpa kekhawatiran atau masalah soal ban. Musim ini, mereka harus dikelola dengan lebih baik," pungkas Ciabatti.

Baca juga: Berhasil Mempermalukan Joan Mir, Begini Rahasia Motor Ducati di MotoGP

Share :
Berita Terkait