100KPJ

Marquez Pakai Motor Rp7 Miliar, Teknisi Ahli Ungkap Kekurangannya

Share :

100kpj – Ketika tim dokter sudah memberikan lampu hijau, karena kondisi Marc Marquez yang semakin membaik, pembalap yang punya nomor start 93 itu langsung menggeber MiniGP dan bersepeda.

Setelah itu, pembalap Repsol Honda tersebut menggeber Honda RC213V-S di sirkuit Catalunya, Spanyol untuk melatih feeling berkendaranya dengan motor yang mirip dengan motor yang digebernya di MotoGP, maklum Marquez sudah sekitar 233 hari tidak pernah mengendarai motor balap, terakhir pada sesi kualifikasi pertama di GP Andalusia pada bulan Juli 2020 lalu.

Hal itu yang akhirnya menjadi malapetaka bagi Marquez, karena setelah nekat memaksakan menggeber motor Marquez harus kembali ke rumah sakit, untuk dioperasi kedua kalinya dan harus menjalani proses penyembuhan selama 8 bulan.

Nah, belum lama ini Marquez sudah bisa menggeber Honda RC213V-S yang spesifikasinya mirip dengan motor yang digebernya di ajang MotoGP.

Motor yang harganya sekitar Rp7-8 Miliar tersebut menggendong mesin DNA balap V-4, 4 tak, DOHC, 4 valve, 6 speed dengan kapasitas mesin 999cc.

Mesin tersebut dapat menyemburkan tenaga maksimal mencapai 117kw pada putaran mesin 11000 rpm, dan torsi maksimal 102 Nm pada kitiran mesin 10500 rpm.

Motor tersebut diproduksi secara khusus dengan dirakit secara manual oleh tenaga terampil pilihan Honda, di pabrik Kumamoto, Jepang. Sehingga motor ini menjadi produk yang eksklusif.

Karena RC213V-S berkiblat pada MotoGP sehingga ada beberapa teknologi dalam balap motor premier itu diterapkan. Elektronik, suspensi, rem dan ban serupa. Namun, karena Honda RC213V-S itu memang boleh digunakan di jalan raya, sehingga ada beberapa penyesuaian yang membuat motor tersebut aman ketika digunakan di jalan raya.

Seperti dilansir dari Motorsport, seorang tenaga ahli menjelaskan bahwa meskipun RC213V-S itu dilengkapi dengan banyak komponen elektronik macam MotoGP.

Tapi kemampuannya dibatasi, seperti kontrol traksi, rem juga girboks yang tidak bisa disamakan dengan RC213V.

"Seperti contohnya rem, karena terbentur regulasi membuat RC213V-S tidak boleh menggunakan cakram karbon, RC213V-S hanya memakai cakram baja dan bantalannya juga tidak seperti yang digunakan dalam kompetisi level tinggi. Hal tersebut membuat kemampuan rem tidak bisa membuat sensasi yang dirasakan pembalap berbeda," ucapnya.

Selain itu perbedaan lainnya adalah suspensi, karena tidak bisa dibandingkan dengan motor MotoGP.

Karena RC213V bisa mensetting suspensi hingga limit sementara RC213V-S tidak bisa, selain itu tidak bisa juga mengubah geometri motor.

Baca juga: Marc Marquez Latihan, Harga Motornya Setara 37 unit Toyota Avanza

Share :
Berita Terkait