100kpj – Pengamat senior MotoGP, Carlo Pernat mengaku ragu dengan kualitas pembalap Petronas Yamaha, Valentino Rossi di kompetisi musim depan. Sebab, kata Pernat, Rossi sudah terlalu tua untuk bersaing dengan lawan-lawannya yang masih muda.
Disitat dari PaddockGP, Pernat menilai, jangankan untuk menang, mengamankan podium dua atau tiga saja rasanya mustahil untuk Rossi. Itulah mengapa, ketimbang terus memaksakan diri, dia meminta The Doctor pensiun dan mulai menekuni bidang lain.
"Saya tidak melihat dia berjuang untuk tempat di podium. Mungkin saya salah, tapi pada usia 42 tahun, kepalanya akan mengontrol tangannya dan mengatakan padanya untuk tidak menambah kecepatan," ujar Pernat, dikutip Kamis 25 Februari 2021.
"Saya pikir akan lebih baik jika dia berhenti lebih awal, tapi saya menghargainya. Tidak apa-apa," sambungnya.
Baca juga: Hobi Nyari Musuh, Rossi Akui Sulit Berkawan dengan Rival
Menurut Pernat, kualitas pembalap di musim depan bisa diprediksi dengan melihat catatan di musim lalu. Sementara, kata dia, Rossi tampil buruk sepanjang MotoGP 2020, sehingga peluangnya menang di MotoGP 2021 cenderung kecil, bahkan hampir mustahil.
"Menurut saya, dia tidak akan memperebutkan gelar juara dunia. Dia tidak memiliki banyak kenangan indah tahun lalu. Saat mengambil risiko, dia terjatuh," tegasnya.
Diketahui, Rossi bakal membela Petronas Yamaha SRT bersama muridnya, Franco Morbidelli di kompetisi musim depan. Pembalap asal Italia tersebut hanya diberikan kontrak singkat, yakni satu tahun dengan opsi perpanjangan di penghujung musim.
Petronas Yamaha Masih Percaya Kualitas Rossi
Bos Petronas Yamaha SRT, Razlan Razali berharap, kesempatan singkat yang pihaknya berikan kepada Rossi bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. Apalagi, kata dia, membela tim satelit tekanannya tidak sebesar seperti saat membela tim pabrikan.
"Kami berharap dia tetap kompetitif dan terus bersenang-senang, kami tahu bahwa dia telah menghabiskan sebagian besar waktunya di tim pabrikan," tuturnya.
Razlan mengaku, pihaknya telah lama memantau pembalap ikonik tersebut. Itulah mengapa, saat kontraknya dengan tim pabrikan berakhir, dia langsung meyakinkan Rossi untuk bergabung dengannya.
"Kami dapat meyakinkan dia bahwa kami sangat profesional dan masih belum mendapat tekanan dari tim pabrikan," kata Razlan.