100kpj – Marc Marquez dikabarkan menolak gaji yang diberikan timnya, Repsol Honda sepanjang musim lalu. Sebab, menurut sejumlah sumber, Marquez merasa malu dan tak pantas lantaran sama sekali tak mampu menyelesaikan perlombaan.
Repsol Honda sendiri belum lama ini memperpanjang kontrak Marquez hingga 2024 mendatang. Bukan hanya itu, pembalap asal Spanyol tersebut juga diganjar gaji besar, yakni Rp254 miliaran per musim, dan menjadi yang terbesar dibandingkan pembalap lain.
Baca juga: Tega! Masih Cedera, Honda Minta Marc Marquez Raih Triple Crown
Namun, seperti yang telah disinggung di awal, Marquez yang mengaku paham betul karakeristik orang Jepang dikabarkan menolak tawaran upah yang diberikan tim berjuluk the Golden Wing tersebut. Sebab, dia tak mau dinilai sebagai pembalap yang makan gaji buta.
Meski demikian, Repsol Honda hanya berterima kasih kepada Marquez sekaligus menolak tawaran tersebut. Mereka meyakinkan The Baby Alien, bahwa dia layak mendapat gaji tersebut.
Pasalnya, pembalap 27 tahun itu sudah memberikan begitu banyak gelar kepada Honda. Sejak naik level ke kelas premier pada 2013, Marquez sukses merebut enam titel juara dunia MotoGP dengan membukukan 56 kemenangan dan 95 podium dari 128 kali balapan.
Pengamat MotoGP Turut Buka Suara
Pengamat senior MotoGP, Carlo Pernat mengatakan, kabar yang menyebut Marquez menolak gaji pemberian Honda sejatinya hanya sekadar drama. Padahal, kata dia, Honda tetap membayarnya seperti biasa, dan pembalap itu tanpa penolakan juga tetap menerimanya.
“Itu adalah salah satu drama politik paling klasik. Saya akan melakukannya juga. Mereka sudah membayarnya. Marquez hanya memberi isyarat yang bagus, atau kesan yang baik terhadap opini publik. Honda kemudian terbukti tetap membayarnya meskipun dia tak pernah ikut balapan.”
“Tentunya Marquez punya sesuatu yang disembunyikan, dia juga harus menanggung kesalahannya dan dia mengerti dengan baik,” kata Pernat.