100kpj – Pembalap Petronas Yamaha asal Italia, Valentino Rossi kembali menyoroti cedera panjang yang dialami Marc Marquez sejak tahun lalu. Rossi secara tak langsung mengatakan, kambuhnya cedera tersebut bukan disebabkan dari kesalahan dokter, melainkan Dorna sebagai penyelenggara MotoGP.
Dalam wawancara dengan Corriere della Sera, pertama-tama Rossi berujar, cederanya Marquez merupakan kehilangan besar untuk MotoGP. Namun demikian, dia juga mengira, ada sejumlah hal yang tak beres di balik proses pemulihannya.
"Saya pikir kesalahannya adalah kembali balapan terlalu cepat setelah operasi. Saya menyesal karena dia tidak bisa membalap. Ketika dia pulih nanti, dia masih akan sekuat seperti sebelumnya namun belum tahu kapan dia bisa kembali," ujar Rossi, dikutip Rabu 10 Februari 2021.
Baca juga: Marquez Diklaim Pembalap Terhebat, Rossi: Dia Bukan Lawan Berat Saya!
Diketahui, cedera Marquez dikabarkan kambuh usai kembali membalap pascaoperasi pertama. Pembalap asal Spanyol itu kemudian menjalani operasi lanjutan hingga tahap ketiga. Namun, sampai saat ini, proses pemulihannya masih lambat. Bahkan, dia kemungkinan absen di beberapa seri MotoGP 2021.
"Kesalahannya adalah keinginan untuk secepatnya kembali setelah operasi selesai dilakukan, dan saya masih tidak mengerti kenapa mereka (Dorna) mengizinkan hal tersebut terjadi," terang Rossi.
Hal tersebut Rossi ungkapkan, lantaran adanya regulasi Dorna yang menyatakan bawa pembalap tak diperbolehkan mengambil risiko yang dianggap berlebihan. Yakni, memaksakan tampil saat cedera atau sedang menjalani proses pemulihan.
Rossi menyebut, hal serupa pernah terjadi pada MotoGP 2013 lalu. Saat itu, Jorge Lorenzo memaksakan diri tampil di MotoGP Belanda. Pembalap yang kini sudah pensiun itu mengklaim, dirinya fit dan siap membalap hanya 48 jam setelah menjalani operasi.
"Jadi setelah Lorenzo mengalami kecelakaan di Assen pada 2013 dan kembali sangat cepat, Dorna akhirnya membuat aturan baru untuk menghindari pengambilan resiko yang berlebihan pasca operasi.”
"Dengan kembalinya Marquez saat itu, mereka telah melompati aturan tersebut, seperti tak pernah terjadi sebelumnya," kata Rossi.