100kpj – Meski jadwal test pra musim diubah, namun persiapan semua tim yang akan bertarung di ajang kejuaraan dunia tetap berlangsung. Hal tersebut juga dilakukan oleh Pertamina Mandalika SAG Team, karena tahun 2021 adalah musim pertama bagi tim yang mengklaim tim Indonesia ini, jadi persiapan yang dilakukan pun banyak.
Tak hanya motor yang harus disiapkan oleh Pertamina Mandalika SAG EUVIC, namun tim ini jiga harus menyiapkan desain pitbox yang nantinya akan digunakan selama musim balapan berlangsung.
Nah, nampaknya desain sementara pitbox milik Pertamina Mandalika SAG EUVIC telah hampir rampung. Hal tersebut dibuktikan lewat postingan akun Instagram resmi Mandalika Racing Team, yang memposting desain pitbox tersebut.
"Hampir selesai desain sementara Pit-Box Mandalika Racing Team Indonesia di kelas Moto2 2021. Pit Box adalah garasi sementara yang sudah mempunyai akses langsung menuju pit lane dan dideain untuk suatu tim yang ikut berpartisipasi pada salah satu keas Moto Grandpirx," tulis keterangan foto dalam postingan akun resmi Mandalika Racing Team.
Lebih lanjut keterangan foto Instagram resmi tim tersebut menjelaskan soal keguanaan lain Pix-Box dapat memudahkan pembalap untuk bisa langsung masuk ke dalam sirkuit serta meriset ulang mesin pada saat pengetesan motor sebelum dimulainya balap.
Jika dilihat dari desainnya, tampilan pitbox tersebut mirip dengan livery motor yang pernah ditampilkan, perpaduan warna antara merah, putih dan biru jadi ciri khasnya. Uniknya pada pada warna biru terdapat grafis batik, yang menjadi ciri khas Indonesia.
Menurut Kemalsyah Nasution, Team Principal Mandalika SAG Team menjelaskan pihaknya telah berkonsultasi dengan SAG Racing Team, IRTA dan Dorna mengenai livery. Mereka memberikan pandangan bikin livery motor yang mudah dikenal, sehingga jika dilihat dari kejauhan sudah bisa dikenali.
Nah, makanya ada motif Batik Parang pada livery motor dan desain pitbox. Ada cerita unik terkait motif Batik Parang yang nempel di livery atau desain pitbox, tim Mandalika Racing Team sengaja memodifikasi motif Batik Parang tersebut.
"Jadi kami harus sengaja memodifikasi motif Batik Parang tersebut, karena kami tidak bisa asal pilih karena ternyata ada legalitasnya juga. Daripada nantinya jadi masalah akhirnya kami modifikasi saja motifnya," beber Kemalsyah kepada 100KPJ.com.
Selain itu lebih lanjut Kemalsyah juga menjelaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan partner pengrajin batik yang bisa diajak bekerja sama. "Tujauan menggunakan batik itu sederhana, karena kami ingin lebih memperkenalkan batik kepada dunia," pungkas Kemal.
Baca juga: Ada Lagi Pembalap Bule di Pertamina Mandalika SAG, Dimas Ekky Gimana?