Nah, rumah yang dibedah di Lombok, tidak sekedar membenahi menjadi layak huni, tetapi ditingkatkan menjadi layak tamu atau layak wisatawan. Tujuannya agar wisatawan yang berkunjung ke Lombok bisa menginap di sana, dan ini bisa memberikan manfaat ekonomis kepada masyarakat penerima program.
"Misalnya ada tiga kamar dan satu kamar dibenahi standar hotel, nantinya kamar tersebut bisa disewa dengan tarif Rp250 ribu saja, maka ini bisa memberi nilai ekonomis bagi penerima manfaat," kata Suryadi dikutip dari Antara, Senin 11 Januari 2021.
Program bedah rumah dilakukan karena Lombok sudah menjadi destinasi super prioritas nasional, maka pada tahun 2020 program ini ditingkatkan untuk menunjang sektor pariwisata.
Apalagi nantinya Lombok ketika MotoGP Indonesia digelar, gelaran ajang balapan paling bergengsi di dunia ini diperkirakan akan mampu menyerap hingga 150 ribu kunjungan wisata.
"Sehingga nantinya 900 lebih homestay itu sebagian besar tersebar di Lombok Tengah, khususnya di desa-desa lingkar KEK Mandalika. Kemudian sebagian kecil lainya tersebar di kawasan Gili Matra, Lombok Utara," beber Suryadi.
Nantinya kata Suryadi, setelah kamar homestay selesai maka kedepannya hal yang akan dipersiapkan adalah pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat di dusun dan desa penerima manfaat program.