100kpj – Andrea Dovizioso akhirnya membongkar penyebab dirinya pergi meninggalkan Ducati di akhir musim MotoGP 2020. Dia menyatakan kepergiannya tak lepas dari hubungan buruknya dengan Gigi Dall'Igna.
Pembalap yang membela Ducati selama 8 tahun itu pergi dengan kabar yang tak baik memang. Sebenarnya walau tak memberikan gelar juara, namun performa Dovizioso tidak lah buruk.
Baca Juga: Istri Idaman Banget, Kasih Kejutan Hadiah Suzuki Jimny ke Suami
Dovizioso akhiri musim sebagai runner up dalam tiga musim beruntun pada 2017-2019. Sebelumnya putus kontrak Dovizioso dan Ducati karena jumlah gaji yang tak mencapai kata sepakat.
Kini, Dovizioso menegaskan bahwa kepergiannya karena berselisih dengan manajer Ducati Dall'Igna sejak 2017. Hubungan kian memburuk setelah datangnya Jorge Lorenzo.
"Di tahun-tahun sebelumnya hanya 30 persen, kemudian sejak Jorge Lorenzo datang pada 2017 - dalam perdebatan dan saling melawan satu sama lain - timku menjadi sedikit terisolasi," kata Andrea Dovizioso pada Gazzetta dello Sport.
"Kami tidak lagi membicarakan tentang pengembangan motor, tidak lagi menggelar pertemuan untuk mengembangkannya. Padahal di Ducati ada potensi untuk melakukannya, karena kompetensi dan skill-nya sangat tinggi. Dari delapan tahun itu, itu satu-satunya hal yang membuatku marah karena kami seharusnya bisa berbuat lebih. Gigi dan aku tidak pernah berbicara dengan kalem sejak 2017," lanjutnya.
Perselisihan memuncak pada pertengahan 2018, mulai dari beda ide hingga terjadi konfrontasi. Dovizioso juga menyatakan tak pernah ada negosiasi, atau tawaran perpanjangan kontrak dari kubu Ducati padanya.
"Dia bilang aku menginginkan ini-itu. Semuanya bohong. Tidak pernah ada tawaran, tidak pernah ada negosiasi. Aku masih tidak tahu mengapa mereka tidak lagi menginginkanku. Tapi apa yang sudah mereka katakan adalah konfirmasi untuk Dall'Igna bahwa semuanya sudah tamat setelah pertemuan di 2019 itu," tutur Dovizioso.