100kpj – Pascaroperasi tahap ketiga di Rumah Sakit Ruber Internacional, Madrid, pekan lalu, kondisi pembalap Repsol Honda, Marc Marquez masih menjadi tanda tanya. Bahkan, kabarnya dia harus absen selama enam bulan ke depan. Lantas, adakah cara lain supaya Marquez sembuh lebih awal?
Diketahui, Marc Marquez harus menjalani dua kali operasi lantaran cedera yang dia terima saat jatuh di sirkuit Jerez, Spanyol, bulan Juli lalu. Namun, pemulihan cedera yang terbilang lambat membuat pembalap 27 tahun tersebut terpaksa menjalani operasi tahap ketiga.
Baca juga: Legenda MotoGP Prediksi Dovizioso Gantikan Marquez di Repsol Honda
Terkait hal itu, ahli traumatik dan Direktur Medis Klinik IQtra Medicina Avanzada, Dokter Angel Villamor mengatakan, proses pemulihan cedera Marquez tergantung sepenuhnya pada pertumbuhan kalus di area cedera. Semakin cepat prosesnya, maka kedua tulang yang patah juga semakin cepat terhubung.
“Jika segalanya berjalan baik, sekira dua bulan tubuh Anda bisa membentuk kalus dan bergantung pada humerus untuk menunjang aktivitas fisik,” ujar Dokter Angel Villamor, dilansir dari AS, Kamis 10 Desember 2020.
“Jika tubuhnya merespons dengan baik, dalam waktu 2-3 bulan, di area itu harus tumbuh kalus yang bisa Anda percaya untuk membantu kembali lagi naik motor,” sambungnya.
Kendati cukup optimis, namun di sisi lain, Angel Villamor mengungkap satu perkiraan yang kurang mengenakkan. Kondisi cedera Marc Marquez mungkin saja membutuhkan operasi keempat. Sebab, infeksi pada patahan pelat menghambat pembentukan kalus yang krusial.
Sekadar informasi, kalus lunak terbentuk dari sel osteoblas. Sel tersebut kemudian membentuk tulang yang berlubang-lubang pada kolagen sehingga terbentuk belat alami yang menghubungkan ujung-ujung kedua tulang yang patah. Maka, pembentukan kalus itu sangat krusial bagi pemulihan Marc Marquez.
Kapan Marc Marquez Bakal Kembali Membalap?
Sebelumnya, pembalap berjuluk The Baby Alien tersebut memastikan bakal istirahat total untuk memulihkan cederanya. Dia mengaku tak mau mengulangi kesalahannya di masa lalu, yakni memaksakan diri membalap saat kondisinya belum benar-benar pulih.
“Saya akan kembali (membalap) ketika kondisi saya sudah benar-benar sembuh. Sebab, jika saya nekat kembali dalam kondisi yang sama seperti saat itu (belum sembuh), maka bakal berdampak lagi pada lengan saya,” kata dia.