Saat pertama melihatnya, sebagian dari kalian mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa ada lorong rendah yang membelah suatu jalan? Sehingga, mau tak mau, pemotor yang melintas di jalur itu harus melalui terowongan ‘ceper’ tersebut. Pertanyaan serupa turut ditanyakan warganet yang juga merasa kebingungan.
“Ceritanya gimana, nih? Itu kan kayaknya jalanan kampung umum, tapi kok terowongannya segitu doang tingginya?” tanya salah satu warganet.
“Orang-orang mah kayang ngelewatin tali, ini kayang ngelewatin terowongan,” komentar warganet lain.
“Ini kenapa (permukaan jalan) di bawahnya gak dikeruk lagi aja? Biar sedikit lebih turun,” timpal yang lainnya.