“Iya benar, rombongan itu ketuanya Letjen (Purn), Djamari Chaniago,” ujar Stefanus kepada wartawan.
Menanggapi kasus pengeroyokan tersebut, Ketua HOG Siliwangi yang sekaligus mantan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad) periode 1998-1999 itu mengeluarkan pernyataan kontroversi.
“Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar,” ujarnya mengutip Viva.co.id, Selasa 3 November 2020.
Sebelum pensiun dari TNI, sosok Djamari Chaniago pernah menjadi bahan perbincangan hangat terkait kedekatannya dengan Panglima ABRI (Pangab) Jenderal TNI, Wiranto. Hingga dia mendapatkan jabatan penting dalam waktu singkat.
Berdasarkan pemberitaan yang diterbitkan Viva Militer, jabatan Pangkostrad yang ditempati oleh Letjen TNI Jonny Lumintang saat itu hanya bertahan 24 jam. Sebab Wiranto menggantikannya dengan menunjuk Djamari Chaniago.
Letnan TNI (Purn) Djamari Chaniago mencetak sejarah dalam perjalanan karir militernya, dia dipercaya menjabat Pangkostrad untuk meredam situasi yang saat itu tengah memanas pasca turunnya Presiden RI Jenderal TNI H.M.Soeharto tahun 1998 silam.