100kpj – Sewajarnya komunitas motor memberikan contoh yang positif bagi pengguna jalan, salah satunya soal safety riding, hingga tata krama berkendara. Sayangnya tidak semua perkumpulan kendaraan roda dua melakukan hal itu.
Bahkan beberapa komunitas motor besar dikenal arogan di tengah masyarakat. Anggapan itu muncul karena ada sejumlah kejadian, salah satunya keributan yang merugikan orang lain atau pengguna jalan ketika mereka konvoi.
Baca juga: Bukti Motor Ini Memiliki Mesin Terbesar di Dunia, Harley-Davidson Kalah
Seperti yang terjadi baru-baru ini, komunitas Harley-Davidson menyerang 2 anggota TNI dari unit intel Kodim 0304/Agam. Kejadian pengeroyokan itu diawali adu argumen di tengah perjalanan konvoi pada Jumat, 30 Oktober 2020.
Melansir Viva.co.id, Sabtu 31 Oktober 2020, anggota TNI yang menjadi korban adalah Serda Mistari, dan Serda Yusuf. Keduanya dipukuli sekitar pukul 16.40 WIB di Simpang Tarok, Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sebelumnya, Sera Mistara bersama Sera Yusuf telah memberikan jalan kepada rombongan komunitas Harley-Davidson itu ketika dikawal mobil Patwal Polres Bukittinggi. Kedua TNI itu menepi ke pinggir jalan saat mendengar sirine.
Setelah rombongan moge itu melintas di Jalan Dr.Hamka, Kota Bukittinggi, otomatis Yusuf dan Mistara melanjutkan perjalanannya. Namun di tengah jalan ada rombongan yang terpisah, dan menggeber motornya hingga anggota TNI itu kaget.
Bahkan menurut kabar, Yusuf dan Mistara hampir terjatuh karena terkejut saat digeber motor dengan mesin 1.200-1.700cc tersebut. Tak terima dengan perlakuan tersebut, kedua anggota TNI itu melakukan pengejaran dan menghentikannya.
Apes, saat rombongan komunitas moge yang terpisah itu diberhentikan, Yusuf dan Mistara langsung diserang tanpa ampun hingga babak belur. Dan keduanya harus menjalan perawatan di rumah sakit terdekat setelah kejadian tersebut.
Menurut penelusuran 100KPJ, komunitas moge yang telah berbuat arogan itu tergabung di dalam Harley-Davidson Owners Group. Diketahui, saat kejadian ada puluhan member yang mengikuti perjalanan tersebut.
Disclaimer: Permohonan maaf dari redaksi 100KPJ yang sebelumnya ada kesalahan pencantuman foto utama di berita ini, yang mana tidak ada kaitannya dengan isi berita dan awalnya hanya bentuk ilustrasi. Dengan ini, tim redaksi sudah menghapus dan mengganti foto tersebut.