"Orang dicopot dari jabatan direktur utama anak perusahaan, misal gaji Rp100 juta lebih, masa dicopot gaji masih sama? Alasannya dia sudah orang lama, harusnya gaji mengikuti jabatan Anda," terangnya.
Sekelumit masalah tersebut membuat Ahok menemukan satu kesimpulan, bahwa ratusan BUMN yang ada di Indonesia saat ini—termasuk Pertamina sebaiknya dikelola dengan profesional dan jauh dari kepentingan politis. Pemerintah bisa meniru apa yang dilakukan Singapura dengan membentuk Temasek.
"Harusnya Kementerian BUMN dibubarkan. Kita membangun semacam Temasek, semacam Indonesia Incorporation," tegasnya.
Namun, pernyataan terbuka Ahok itu seketika dirisak Andre Rosiade. Dia mengatakan, apa yang disampaikan mantan Gubernur Jakarta tersebut sejatinya hanya memperkeruh suasana. Sehingga, dia meminta pemerintah mencopotnya dari kursi Komut Pertamina.
“Pak Presiden Jokowi yang saya hormati, setelah melihat kinerja dan perilaku saudara Ahok sebagai Komut Pertamina, saya usulkan ke Pak Jokowi dan Pak Menteri Erick Thohir untuk mencopot saudara Ahok dari jabatannya karena menimbulkan kegaduhan dan kinerja yang bersangkutan juga biasa-biasa saja,” kata Andre.