Brompton dengan model handle bar M-Type tersebut mengusung gear internal yang tertanam di dalam free hub belakang dengan 6 percepatan. Kaki-kakinya mengadopsi wheelset berukuan 16 349 dibalut ban Schwalbe Marathon.
Memang tidak diketahui, sepeda tersebut milik UAS atau hanya pinjaman. Namun yang menjadi sorotan dari video tersebut adalah, soal asal usul Brompton yang digunakan pendakwah tersebut, termasuk oleh jajaran artis yang mengiringinya.
Brand sepeda asal Inggris tersebut dianggap kurang tepat jika digunakan oleh penceramah seperti Ustaz Abdul Somad. Bahkan dalam tayangan berita sebelumnya yang diunggah ke media sosial, netizen menyebut sepeda buatan kafir.
“Brompton buatan kafir haram,” tulis komentar akun Heri Heri di aplikasi Baca Berita (Babe). Selain itu ada juga menyautinya dengan pandangan berbeda, “Haram kalau di beli, halal kalau di sogok,” kata akun THT dalam platform yang sama.
Melansir Guardian, Kamis 3 September 2020, Andrew Ritchie yang menciptakan sepeda lipat Brompton pada 1976 itu terinspirasi dari sebuah gereja. Nama Brompton didaposi dari salah satu tempat ibadah kristiani yang berada di Inggris.
Andrew mengadopsi nama Gereja Brompton Oratory pada sepeda lipat cipataannya, karena saat melihat pemandangan ke luar jendela apartemennya adalah gereja tersebut. Cukup berbeda, umunnya sebuah produk diberikan nama penciptanya.