100kpj – PT Pertamina (Persero) disebut-sebut bakal menghentikan penjualan Premium dan Pertalite dalam waktu dekat. Keputusan tersebut harus mereka ambil demi terwujudnya kualitas udara yang lebih bersih.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, penyederhanaan produk bahan bakar minyak atau BBM mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 20 Tahun 2019 yang mensyaratkan standar minimal RON 91.
Baca juga: Premium-Pertalite Mau Dihapus, Bos Pertamina Minta Warga Beralih BBM
Dalam produk Pertamina, BBM yang berada di bawah RON 91 ada Pertalite dengan RON 90, dan Premium dengan RON 88. Jika berpatokan pada aturan tersebut, maka keduanya dipastikan bakal dihapus lantaran tak sesuai standar Euro IV.
"Artinya ada dua produk yang kemudian tidak boleh lagi dijual di pasar kalau mengikuti aturan tersebut yaitu Premium dan Pertalite," ujar Nicke saat mengikuti rapat dengar pendapat bersama DPR, di Jakarta, dikutip Selasa 1 September 2020.
Seandainya Pertamina benar-benar menghapus Premium dan Pertalite dari daftar jual BBM, maka konsumen tak punya pilihan lain kecuali membeli produk BBM yang lebih mahal, yakni Pertamax. Terkait hal itu, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Gerindra, Mulan Jameela menyampaikan rasa keberatannya.
Mulan mengatakan, jika konsumen terpaksa harus membeli Pertamax demi mengurangi polusi udara, maka pemerintah harus melakukan penyesuaian berkenaan dengan harga jual. Sebab jika tidak, rakyat pasti terbebani.
"Pendapat saya jika benar Premium dan Pertalite dihapus, memungkinkan harga Pertamax diturunkan menjadi sama dengan Premium," tegas Mulan.
Usulannya itu juga mengacu pada kondisi perekonomian negara yang saat ini sulit lantaran pandemi corona. Mulan berharap, Pertamina mempertimbangkan hal itu sebelum melakukan penghapusan BBM jenis Premium dan Pertalite.
"Apakah pihak Pertamina sudah memikirkan dampaknya terhadap masyarakat? Karena kita tahu semua kita mengalami ujian pandemi COVID-19. Kalau Premium dan Pertalite dihapus tentu berdampak yang tidak baik kepada masyarakat," kata dia.