100kpj – Sejak pemerintah melonggarkan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, masyarakat melakukan aktivitas seperti biasa. Di tengah kebebasan itu muncul tren baru, yakni bepergian ke luar rumah menggunakan sepeda.
Sepeda yang awalnya sempat diabaikan warga Ibu Kota, kini digandrungi lagi. Bukan sekadar digunakan sebagai sarana olah raga saja, namun dijadikan gaya hidup dengan menunggangi sepeda setiap hari demi keperluan mobilitas.
Baca juga: Brompton Jangan Iri, Cuma Jenis Sepeda Luna Maya Yang Bisa Masuk Tol
Melihat animo masyarakat yang tinggi dengan penggunaan sepeda, Gubernur Jakarta, Anies Baswedan meminta kepada Menteri PUPR (Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat), untuk mengizinkan bersepeda di Jalan Tol dalam kota.
“Mohon kirannya Menteri PUPR dapat memberikan izin pemanfaatan satu ruas jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok), sisi barat sebagai lintasan road bike guna mengakomodir pengguna sepeda setiap hari Minggu pukul 06.00-09.00,” tulis keterangan tersebut.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Menurutnya, memberikan ruang untuk pengguna sepeda menjadi langkah yang tepat. Sebab animo masyarakat terhadap sepeda cukup tinggi.
“Kami dari Pak Gubernur mengusulkan kepada Pak Menteri PUPR untuk disipkan satu ruas tol, tepatnya mulai di Kebon Nanas sampai arah Priok, satu sisi yag akan digunakan sebagai jalur sepeda. Sementara untuk sepeda road bike,” ujar Syafrin
Artinya dari sekian banyak jenis sepeda yang beredar di Tanah Air, Pemerintah Provinsi DKI ternyata memilih model road bike yang diberikan akses untuk melintas di jalan bebas hambatan setiap hari Minggu. Lantas apa keunggulannya?
“Roadbike, sepeda khusus untuk jalan aspal, biasanya untuk speed. Posisi riding lebih agresif, ban tipis untuk meminimalisir rolling resistance. Intinya built for speed,” ujar salah satu Enthusiast sepeda, Amal kepada 100KPJ, Kamis 27 Agustus 2020.
Menurut beberapa sumber, sepeda road bike juga memiliki beberapa kategori. Untuk tipe versatile yang bisa digunakan di jalan aspal atau permukaan yang kurang rata, yang dikembangkan dari road bike biasa menjadi cyclocross, dan gravel road.
Tipe endurance yang didesain untuk perjalanan jauh, dan tipe competitive atau yang biasa digunakan kompetisi balap di mana frame dirancang khusus, dengan posisi setang yang membuat penggunanya condong ke depan agar aerodinamis.
Harga yang ditawarkan untuk sepeda jenis road bike cukup terbilang mahal jika brandnya buatan luar negeri. Seperti halnya Cervelo yang biasa digunakan artis Luna Maya, dan Wika Salim, lalu ada S-Works, Pinarello Dogma, Look, dan lain-lain.
Diketahui, untuk Cervelo seperti yang digunakan Luna Maya adalah tipe R5, untuk harga framenya saja Rp60 jutaan belum termasuk groupset, wheelset dan lain-lain. Kemudian Look tipe R96 yang digunakan kompetisi oleh M. Fadli harganya Rp140 jutaan.
Secara umum rentang harga brand-brand sepeda yang sudah terkenal menciptakan road bike tersebut ada dikiasaran puluhan juta hingga ratusan juta rupiah. Berbeda dengan jenama lokal seperti United, atau Element yang harganya terjangkau.
Contoh untuk road bike terbaik buatan lokal seperti Element FRC 85 harganya hanya Rp8 jutaan, United Stygma Rp11-15 jutaan. Selain itu, brand dengan harga terjangkau lainnya ada Polygon Strattos S2 Rp6-8 juta, Pasific Primum 3.0 700c Rp11 jutaan.