100KPJ

Ahok Pernah Bilang Merem Saja Pertamina Untung, Buktinya?

Share :

100kpjAhok alias Basuki Tjahaja Purnama akhir-akhirnya kembali menjadi sorotan publik, hal tersebut terjadi lantaran ketika mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjadi Komisaris Utama Pertamina, perusahan minyak pelat merah ini rugi Rp11 triliun.

Banyak pihak yang menyindir bahwa harga bahan bakar minyak untuk kendaraan tidak diturunkan dikala masa pandemi, tapi Pertamina masih saja rugi. Meski demikian pihak Pertamina sudah menjelaskan bahwa triple shock menjadi penyebab kerugian yang dialami Pertamina.

Baca juga: Jual Bensin Eceran Bisa Dipenjara 3 Tahun, Bagaimana Penjelasannya?

Ahok: Merem Saja Pertamina Untung

Dalam perjalanan karirnya sebagai Komisaris Utama Pertamina, Ahok sempat senang bergabung dengan perusahaan besar yang memiliki pendapatan Rp800 triliun itu. "Pertamina ini kan punya revenue 800 T, hampir sepertiga dari APBN Indonesia," ujar Ahok dalam wawancara daring dengan Andy F. Noya beberapa waktu lalu, dikutip dari Viva, Rabu, 26 Agustus 2020.

Menurut Ahok, dia memiliki tugas mengawasi perusahaan dengan baik terutama KPI para direksi hingga persoalan administratif. Di percakapan inilah, Ahok menyebut Pertamina itu adalah perusahaan yang selalu untung, bahkan jika menutup mata alias merem. "(Memang) enggak ada kewajiban mesti untung berapa, dan memang selalu untung, ya merem juga untung," kata Ahok.

Hanya saja Ahok mengungkapkan keuntungan yang didapat Pertamina harus dibandingkan dengan perusahaan migas lainnya, seperti Petronas yang memang lebih baik dari Pertamina.

Pertamina Rugi, Ahok CS Dipanggil DPR

Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengatakan, seluruh pemegang jabatan di Pertamina turut bertanggung jawab atas kerugian ini, termasuk Komisaris Utama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Eddy mengatakan, posisi Ahok yang merupakan Komisaris Utama Pertamina, memiliki fungsi pengawasan, sama seperti DPR yang juga memiliki fungsi serupa. Pengawasan yang dilakukan bisa dalam berbagai hal. Seperti, pengawasan tentang investasi, pengawasan terhadap kinerja secara keseluruhan dan pengawasan terhadap tata kelola organisasi.

"Secara umum begitu ya, jadi memang dalam hal ini semua pihak yang duduk sebagai pengurus Pertamina, baik itu komisaris dan direksi punya andil ya terkait kinerja Pertamina di kuartal pertama ini," kata Eddy.

Makanya DPR akan meminta keterangan dari Pertamina pada RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang akan digelar pekan depan. DPR akan meminta penjelasan bagaimana langkah yang dilakukan Pertamina hingga mengalami kerugian yang cukup besar tersebut. Pihak yang dipanggil baik di jajaran direksi maupun komisaris.

"RDP (rapat dengar pendapat) minggu depan dengan Pertamina. Kami minta prognosis Pertamina untuk sisa beberapa bulan ke depan, sampai akhir tahun ini. Bagaimana mereka mengantisipasi kinerjanya, termasuk apa saja yang menjadi daya dukung dan daya dorong agar itu tercapai," pungkas Eddy.

Baca juga: Ada Ahok, Pertamina Rugi Rp 11 Triliun

Share :
Berita Terkait