100KPJ

Harga Jualnya Receh, Penghasilan dari Jualan Nitrogen Puluhan Juta

Share :

100kpj – Penggunaan nitrogen untuk ban kendaraan bermotor saat ini sudah mulai banyak dilakukan oleh masyarakat, artinya masyarakat saat ini sudah mulai menyadari bahwa nitrogen punya kelebihan dibanding dengan udara biasa.

Pasalnya nitrogen memiliki titik didih yang tinggi dibandingkan dengan udara biasa, sehingga terjadinya ban meledak akibat cuaca yang panas dapat dihindari. Molekul nitrogen juga lebih ringan dan lebih besar dari pada udara, sehingga kendaraan akan lebih ringan dan hemat bbm juga tidak mudah kempes.

Melihat peluang bisnis yang besar, CV Mucha Persada mencoba menawarkan pengisian nitrogen pada ban kendaraan dengan brand MU Nitro. Asiknya, penggunaan nitrogen murni pada My Nitro disupport oleh Perusahaan Gas Samator, sehingga memiliki kemurnian 99.99%, karena tingginya tingkat kemurniannya, jadi tidak mengandung H2O yang dapat menyebabkan karet ban korosif tentunya membuat ban lebih awet dan memiliki tekanan yang stabil.

Nah, My Nitro dirintis sejak tahun 2012 ini menawarkan skema waralama atau franchise bagi siapa saja yang mau berinvestasi. "Kami terbuka untuk investor, satu alat My Nitro harganya Rp60 juta," ungkap Muchlis, Founder My Nitro kepada 100KPJ.com beberapa hari lalu.

Alat tersebut tidak sembarangan, lantaran My Nitro mengklaim bahwa alat pengisian angin berbasis teknologi industri 4.0. Jadi memiliki keunggulan seperti dapat dioperasikan secara digital dengan cashless, sehingga konsumen melakukan semuanya secara mandiri, touchscreen dan user friendly. 

Pembayaran bisa dilakukan dengan uang elektronik (E-Money, Brizzi, TapCash, Flazz) dan dompet elektronik (Shopeepay, Gopay, LinkAja, OVO, Dana dll), selain tidak boros kertas nota karena nanti bukti transaksi bisa dikirim via email, dengan menggunakan uang elektronik ini bisa menghemat biaya pengeluaran untuk pegawai.

"Memang saat ini masih kami masih memperkerjakan karyawan, untuk melayani masyarakat. Namun ke depannya karena alat kami digital dan cashless sehingga masyarakat bisa menggunakannya sendiri atau self service," beber Muchlis.

Selain itu, lebih lanjut Muchlis menjelaskan bahwa karena digital pemilik usaha juga enggak perlu datang ke lokasi untuk kontrol setiap hari, karena bukti transaksi bisa dicek lewat handphone.

"Jadi data transaksi per harinya bisa dicek pakai HP. Nah, kalau bicara usaha retail, jadi omzet sebulan itu antara Rp5 juta sampai Rp30 juta, seperti outlet di Serang Banten, omzet paling kecilnya sekitar Rp10 juta sebulan," bilang Muchlis.

Oh iya, untuk mobil, isi baru di My Nitro dibanderol Rp 10 ribu, isi ulang Rp 5 ribu, tambal Rp 25 ribu. Sedangkan untuk motor, isi baru Rp 5 ribu, isi ulang Rp 2.500, dan tambal Rp 15 ribu.

Saat ini My Nitro memiliki total 13 outlet dan berencana akan menambah 1.000 outlet di sepanjang tahun ini dengan persebaran di Pulau Jawa dan Sumatera. Uniknya, outlet My Nitro ini tak hanya tersedia di pom bensin atau rest area, tapi juga terdapat di mini market seperti Alfa Mart dan Alfa Midi

Baca juga: My Nitro Tawarkan Kemurnian Nitrogen Hingga 99,99%

Share :
Berita Terkait