100kpj – Polisi lalu lintas di Pekanbaru, Riau kembali menjadi sorotan. Setelah belum lama terekam oknum polisi lalu lintas Pekanbaru yang melakukan praktik yang diduga suap pelanggaran lalu lintas, terhadap pengendara motor.
Kali ini channel YouTube Benni Eduarwd kembali mempostig video yang memperlihatkan oknum polisi yang bersembunyi di pos polisi Gurindam 5, Pekanbaru, setelah diketahui bahwa kendaraan sepeda motor yang digunakan datanya tidak sesuai.
"Saya ada di pos polisi Gurindam 5, ini ada dua kendaraan oknum tadi saya sempat minta keterangan dari oknum, diakui salah satu dari oknum menggunakan kendaraan ini, di sini kita lihat ada helm polisi di sini, ada dua oknum di dalam pos. Tapi ketika saya tanya dua kendaraan ini kenapa datanya berbeda dari data di Samsat, seharusnya merek Yamaha ini merek Honda, plat nomor BM 2391 HM ini di database Samsat seharusnya Yamaha tapi ini Honda, artinya pelat yang digunakan adalah plat palsu," ungkap warga yang merekam.
Warga tersebut mengaku sempat bisa masuk ke dalam pos, awalnya polisi yang berada di dalam pos kooperatif. Tapi ketika menanyakan soal kendaraannya kenapa plat nomornya berbeda dengan database Samsat.
"Dia seolah-olah ingin ikut saya keluar, begitu saya keluar dia tidak jadi keluar sehingga sekarang posisinya terkunci, mereka tidak mau membuka pintu untuk saya," tambahnya.
Oknum yang berada di dalam pos tersebut dianggap tidak punya jiwa mengayomi, karena dia menindak masyarakat yang melanggar tapi dia sendiri melanggar, ini terbukti karena polisi tersebut mengunci diri di dalam pos.
"Buat bapa Kapolda, bapak Kabid Propam, bapak Kapolrestabes, ini gimana ceritanya pak? anggota penegak hukum yang bersentuhan langsung untuk pelayanan publik, tapi justru tidak mencontohkan, saya minta oknum ini untuk ditindak, tidak pantas ada di Satuan Lalu Lintas yang berhubungan langsung dengan masyarakat, sebaiknya dimutasi osaja, buktinya saya sekarang izin baik-baik untuk menemui beliau mau klarifikasi beliau tidak bersedia, ini cpntoh anggota bapak yang ada di lapangan, tolong pak jangan bikin mau Polri," beber warga tersebut.
Karena pelat nomor diduga bodong, jadi warga tersebut khawatir, motor yang digunakan itu adalah barang bukti yang digunakan oleh para oknum petugas polisi lalu lintas, untuk melakukan aktivitasnya.