100kpj – Pria yang ditemukan tersungkur saat menggunakan sepeda lipat di kawasan Depok, Jawa Barat ternyata Komisaris Pertagas Hadi M. Djuraid. Salah satu pejabat di anak perusahaan PT Pertamina itu meninggal karena serangan jantung.
Mantan Staf Khusus Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral itu meninggal saat bersepeda, dan sempat beredar foto di beberapa komunitas sepeda, pria yang tersungkur jatuh menggunakan sepeda lipat Tern itu adalah dirinya.
Berdasarkan penelusuran 100KPJ, Hadi juga sempat mengunggah foto dirinya bersama sepeda lipat tersebut di Instagram. Jika melihat dari desainnya, kendaraan roda dua tanpa mesin yang dimilikinya itu adalah Tern Link D8 berwarna biru doff.
Sepeda lipat asal Taiwan itu juga sedang digandrumi para goweser, karena spesifikasi yang dimilikinya sudah cukup memadai. Frame, seatpost serta heandlepost yang terbuat dari bahan alumunium membuat folding bike tersebut ringan.
Untuk groupsetnya, Tern Link D8 dibekali sprocket lansiran Sunrace 8 percepatan dengan rasio 12-32T, yang dikombinasikan rantai buatan Taya Octo dengan chairing berukuran 53T. Sehingga untuk melibaas tanjakan dan jalan lurus sudah cukup mumpuni.
Yang menarik shifter atau komponen untuk memindahkan giginya lansiran SRAM tipe MRX Comp. Untuk kaki-kakinya dibekali velg alumunium jari-jari berukuran 20 inci dengan model sidewalls, dibalut ban Schwalbe Citizen depan dan belakang.
Sepeda tersebut memiliki panjang 79 mili meter, lebar 38 mm, dan tinggi 72 mm, secara ukuran dan desain frame mirip Pasific Noris 2.0. Namun urusan harga, sepeda lipat dengan bobot 12,1 kilogram itu dibanderol Rp10-12 jutaan, tergantung toko sepeda yang menjualnya.
Diketahui, mantan Dewan Pengawas Kantor Berita Antara itu ditemukan warga terjatuh di depan rumah makan Golden Stik, sekitar pukul 11:30 WIB. Sementara menurut hasil pemeriksaan kepolisian, korban diduga mengalami serangan jantung saat bersepeda.
Oji salah satu saksi dan juga warga setempat mengatakan, korban tiba-tiba terjatuh saat mengayuh sepeda yang dibawanya dari arah Universitas Indonesia menuju Mako Brimob Kelapa Dua. Namun tidak ada yang berani menyentuhnya.
“Dia langsung jatuh, saya kira kecapean mau istirahat dulu. Saya enggak berani pegang, takut covid, warga lain juga takut. Terus saya ke Rumah Sakit Bhayangkara dan telepon polisi,” ujarnya melansir Viva.co.id, Jumat 17 Juli 2020.
Kemudian setelah Oji melaporkannya kepada pihak terkait, bahwa ada orang tak sadarkan diri saat bersepeda, tim dokter dari RS Bhayangkara Brimob bersama Inafis Polres Metro Depok dan Unit Reskrim Polsek Cimanggis datang ke lokasi.