100kpj – Keputusan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak memilih Susi Pudjiastuti dalam kabinet Indonesia Maju jilid I sempat meninggalkan luka. Sebab, banyak masyarakat Tanah Air yang puas dengan kinerjanya. Apalagi, Susi punya karakter unik yang mudah sekali dicintai.
Menariknya, sejak beberapa pekan terakhir, nama Susi kembali naik ke permukaan. Hal itu bermula setelah Jokowi menyatakan niatnya me-reshuffle kabinet. Lebih lagi, performa Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini, Edhy Prabowo dirasa kurang baik.
Menurut laporan Lembaga Arus Survei Indonesia atau ASI, Edhy menjadi menteri dengan tingkat kepuasan masyarakat terendah. Ia hanya mampu mengumpulkan angka 23,3 persen atau berada di bawah Menteri Agama Fachrul Razi dengan 23,8 persen, dan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di angka 26,1 persen.
Belum lagi, kebijakan Edhy terkait ekspor benih lobster mendapat kecaman dari banyak pihak. Sehingga, sebagian masyarakat merasa, posisi Menteri Kelautan dan Perikanan saat ini, lebih cocok dihuni Susi.
Susi sejatinya merupakan figur profesional yang bukan berasal dari partai tertentu. Sebelum masuk ke pemerintahan, ia fokus mengembangkan usaha di bidang penerbangan dan pengolahan ikan. Itulah mengapa, pundi-pundi uangnya terbilang banyak. Bahkan, menurut laporan harta kekayaan KPK, hingga akhir tahun lalu, kekayaannya mencapai Rp78,1 miliar.
Kebanyakan, hartanya berupa rumah dan bangunan. Namun uniknya, ia terbilang sederhana untuk urusan kendaraan. Biaya yang ia habiskan untuk keperluan tersebut hanya Rp516 juta dan rata-rata berbentuk sepeda motor.
Ia punya tiga unit Honda Revo 2009 yang masing-masing seharga Rp5,5 juta, dua Suzuki TS 2005 seharga Rp1,5 juta, serta dua unit Honda Win 2002 senilai Rp800 ribu dan Rp3,5 juta. Sedang untuk mobil, kebanyakan juga keluaran lama dengan harga terjangkau.
Ada Mercedes-benz E300 2005 yang nilainya Rp270 juta, tiga Mitsubishi Light Truck dari tiga tahun berbeda, yakni 1994, 2000, dan 2003 yang jika dijumlahkan mencapai Rp178 juta, serta dua unit Mitsubishi L300 tahun 2002 seharga Rp 20 juta.