Pertama Jialing, sayangnya dari data LHKPN tidak disebutkan model dan tipe motornya. Tapi Jialing pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1998 di Indonesia, kualitas Jialing memang berbeda dengan mocin lainnya.
Karena Jialing merupakan perusahaan milik negara alias BUMN-nya Tiongkok yang bergerak di bidang otomotif, jadi Jialing bukan perusahaan atau pabrikan motor kecil atau rumahan yang dulu menyerbu Indonesia melalui produk-produknya. Apalagi konon, dahulu investasi yang dilakukan Jialing porsinya 50:50 (China dan Indonesia).
Motor cina yang kedua adalah Daiheiyo, namanya memang tidak setenar Jialing, tapi ternyata Daiheiyo ini di Yogyakarta punya main dealer, dulu alamatnya di Jl Katamso. Menariknya ada seorang mahasiswa Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta yang membuat karya ilmiah yang judulnya 'Sikap Konsumen Terhadap Sepeda Motor Cina di Daiheiyo di Main Dealer Jl katamso Yogyakarta'
Dari penelitian tersebut didapat data, ternyata pembeli mocin Daiheiyo yang dimiliki juga oleh Gubernur Yogyakarta ini kebanyakan wanita berusia 35 tahun hingga 45 tahun, dengan latar belakang pendidikan terakhir SLTA, yang bekerja sebagai wiraswasta, dengan penghasilan kala itu sekitar Rp1 juta hingga Rp1,250 juta. Sementara hal yang mempengaruhi konsumen, dalam melakukan pembelian mocin Daiheiyo adalah kualitas.
Baca juga: The Real Sultan! Isi Garasi Gubernur DI Yogyakarta Banyak Banget