100KPJ

Terungkap Akar Masalah Emak-emak Rusuh Kalau Naik Motor di Jalan Raya

Share :

100kpj – Di Indonesia sepeda motor menjadi kendaraan dengan populasi terbanyak. Banyak alasan orang lebih memilih motor sebagai alat transportasi sehari-hari. Diantaranya karena dapat terhindar macet, dan harga jualnya yang terjangkau.

Soal tata tertib mengendarai motor di jalan raya, ternyata tidak semua pengguna kuda besi itu paham dengan motor yang dimilikinya, dan aturan di jalan rata. Salah satu yang kerap menjadi sorotan adalah ketidakpahaman emak-emak.

Cukup banyak video viral yang beredar di media sosial, hingga kejadian unik yang Anda alami langsung saat bertemu emak-emak mengendarai motor di jalan. Diantaranya menyalakan lampu sein yang tidak sesuai dengan arah manuver motor.

Bukan hanya itu, ada juga beberapa tayangan memperlihatkan emak-emak yang melakukan rem mendadak, sampai menerobos rambu-rambu lalu lintas. Lantas apa akar masalah wanita yang sudah berusia itu kerap membuat rusuh di jalan?

Beberaa waktu lalu Komanda BM polwan Polri AKP Natalia Rungkat sempat mengatakan, bahwa ibu-ibu umumnya hanya memahami sepeda motor secara fungsional, yaitu kendaraan yang dapat berpindah tempat untuk mobilitas sehari-hari.

Artinya mereka hanya memahami bagaimana mengendarai motor, bukan memahami fungsi atau fitur dari si kuda besi bermesin tersebut. Maka tidak heran, jika pengendarai lain kerap dibuat jengkel dengan tingkah laku emak-emak saat di jalan raya.

“Pemahaman akan teknis dan tata cara berkendara yang baik juga perlu diberikan,” ujar Natalia saat ditemui 100KPJ di Kemayoran, Jakarta Pusat, belum lama ini.

Menurutnya wanita memang berbeda dengan pria, sebab sepeda motor dalam perkembangannya selalu dicirikan sebagai ‘mainan’ Kaum Adam. Kendati ada sebagian Kaum Hawa yang mengerti betul mengenai kuda besi, namun jumlahnya kemungkinan tak begitu besar.

Natalia tak menolak bahwa banyak emak-emak yang sering keliru menyalakan lampu sein, atau bahkan tidak menyalakannya sama sekali. Terkait hal itu, kata dia, penyebabnya ada dua hal. Pertama, karena lupa. Kedua, seperti yang telah disinggung di awal, karena pemahaman fitur yang masih belum maksimal.

Natalia berharap, wanita bisa lebih memahami lagi fungsi kendaraan yang dimiliki. Sebab, beberapa fitur di sepeda motor disediakan untuk menunjang keselamatan pengendara. Jika pemahamannya saja kurang, bagaimana bisa memaksimalkan fungsinya?

 

Share :
Berita Terkait