100kpj – Pandemi corona yang terjadi di Indonesia membuat daya beli masyarakat menurun. Kini, membeli kendaraan bukan menjadi prioritas. Itulah mengapa, banyak pedagang yang mulai menawarkannya dengan harga terjangkau supaya konsumen tertarik membelinya.
Penyesuaian harga tak hanya terjadi di pasar kendaraan baru, para pedagang motor bekas juga menerapkan hal serupa. Bahkan, tak tanggung-tanggung, penurunannya bisa mencapai 30 hingga 50 persen.
Baca juga: Corona Pukul UMKM, Pedagang Motor Bekas dan Bengkel Cari Kerjaan Lain
Pemilik diler motor bekas di kawasan Kranji, Bekasi Barat, Adi mengatakan, sudah sejak bulan Maret lalu ia menawarkan potongan harga pada produk yang dijualnya. Hasilnya terbilang lumayan. Meski tak sebanyak hari-hari sebelum pandemi, namun ada saja transaksi yang masuk.
“Lumayan lah, Mas. Kalau keadaannya kayak gini, enggak terlalu berharap banyak. Minimal ada yang terjual,” ujarnya kepada 100KPJ, beberapa hari lalu.
Kala itu, ia mengatakan, kendaraan berstatus menengah ke bawah lebih banyak diminati pembeli ketimbang produk lainnya. Sebab, kata dia, sebagian orang butuh uang. Sehingga mau tak mau mereka mengambil langkah downgrade dengan menjual motor lamanya, dan membeli motor bekas dengan harga lebih murah.
“Mungkin mereka mikirnya: yang penting bisa dipakai buat jalan. Nanti kalau kondisi udah normal, kan bisa beli lagi,” kata dia.
Soal motor bekas murah, yakni di bawah Rp5 juta, ada banyak pilihan yang tersedia. Namun rata-rata keluaran lama. Yakni, di bawah tahun 2010.
Tapi menariknya, saat kami telusuri forum jual-beli online, ada beberapa model keluaran lebih muda yang harganya berkisar segitu. Bahkan, menurut pengakuan sang penjual, kondisinya masih bagus dan layak jalan. Berikut daftar lengkapnya:
- Honda Supra X 125 – Rp4 juta
- Honda CS1 2011 – Rp4,5 juta
- Honda Spicy 2012 – Rp4,6 juta
- Honda BeAT 2011 – Rp4,8 juta
- Yamaha Mio GT 2013 – Rp4,7 juta
- Yamaha Mio J 2012 – Rp4,9 juta
- Yamaha Jupiter MX 2010 – Rp4,8 juta
- Suzuki NEX 2013 Rp4,5 juta