Seperti dilansir dari Airspace Riview yang diberitakan oleh Viva, pertama kali TNI AU mengerahkan empat unit pesawat Hawk 209 sebagai Air Escort untuk mengawal operasi penerjun pasukan Linud Kostrad yang terbang dengan enam pesawat C-130 Hercules ketika mengambil alih Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.
Dalam operasi pengambilalihan Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh dari tangan separatis GAM itu, empat pesawat tempur Hawk 209 terbang menggunakan sandi 'Sriti Flight'. Empat pesawat Hawk 209 meluncur dari Lanud Polonia, Medan yang ketika itu menjadi pangkalan Aju.
Keempat Hawk yang saat itu diterjunkan untuk membackup enam pesawat Hercules C-130 yang membawa pasukan penerjun payung Kostrad adalah pesawat Hawk 209 dengan nomor ekor TT-0205, TT-0212, TT-0213, TT-0214 yang dikomandoi oleh Komandan Skuadron Udara 12 saat itu, Mayor Pnb Henry Alfiandi.
Setelah mengawal operasi penerjunan enam Hercules C-130, keempat pesawat Hawk 209 kembali ke pangkalan Lanud Polonia Medan. Di hari yang sama, pesawat Hawk 209 itu juga digunakan untuk menjalankan misi melindungi pendaratan PPRC Marinir di Pantai Jalo.
Meski memiliki kemampuan serang darat yang mumpuni, keempat Pesawat Hawk 209 tidak menggunakan kekuatan tempur maksimalnya dalam menjalankan operasi militer di Aceh tersebut.