100kpj – Sebagian dari kita mungkin mengira, Yamaha merupakan merek roda dua pertama yang melahirkan skuter matik di Indonesia. Sebab, saat kendaraan bertransmisi otomatis itu belum banyak beredar, mereka sudah memiliki produk di segmen tersebut, yakni Nouvo dan Mio.
Namun, ada juga yang berpendapat, sebelum Yamaha, perusahaan asal Taiwan bernama Kymco lebih dulu membuatnya. Kala itu, pada awal tahun milenium, mereka menghadirkan Jetmatic sebagai motor yang digandrungi konsumen dalam negeri.
Meski begitu, pada faktanya bukan Yamaha ataupun Kymco yang pertama kali menjual skuter matik di Tanah Air, melainkan Vespa melalui produknya yang bernama PK125 atau acap disebut Corsa.
Baca juga: Penemu Motor Pertama di Dunia Ternyata Masih Jadi Perdebatan
Dilansir 100KPJ dari berbagai catatan sejarah, Vespa Corsa mengawali debutnya di pentas global pada penghujung 1984. Kemudian di tahun 1991, skuter matik berbaju besi itu dibawa masuk ke Tanah Air oleh agen pemegang merk bernama PT Dan Motor Vespa Indonesia atau DMVI, yang mendapat lisensi utuh dari pabrikan Piaggio di Italia.
Saat pertama kali diluncurkan, Vespa Corsa sebenarnya ditujukan untuk konsumen wanita. Hal itu terlihat melalui dimensinya yang mungil, dengan menggunakan platform small frame seperti Vespa PTS 90 dan 100. Selain itu, transmisinya yang otomatis juga memudahkan kaum Hawa menggunakannya.
Berbeda dengan skutik yang beredar saat ini, Vespa Corsa memiliki sistem transmisi netral. Sehingga, sebelum menarik tuas gas, pastikan pengaturannya diubah terlebih dahulu.
Baca juga: Ciptakan Mesin Berbahan Bakar Air, Orang Ini Dibungkam dan Dibunuh
Uniknya, motor tersebut tak dibekali pedal rem belakang yang umumnya ada di dek kanan bawah. Pedal itu dipindah ke stang kiri, menggantikan tuas kopling seperti yang terdapat pada Vespa manual.
Corsa juga dibekali lampu depan yang membulat sempurna, dengan spakbor depan berukuran besar dan permukaan jok yang dirancang sejajar.
Soal dapur pacu, skutik itu menganut mesin dua-tak berkapasitas 121cc yang mampu memuntahkan tenaga maksimum 7 daya kuda. Pembekalan tersebut membuat motor bisa melaju hingga kecepatan 90 kilometer per jam.
Meski lawas, namun kehadirannya masih bisa ditemukan di berbagai komunitas Vespa di Tanah Air. Bahkan, tak sedikit pedagang yang menawarkan unitnya di lapak jual-beli daring.