100kpj – Meski sudah berusia puluhan tahun, namun Honda C70 masih banyak disukai masyarakat Indonesia. Selain tampilannya yang unik, motor berjuluk Pitung itu diburu lantaran nilai historinya yang tinggi.
Namun untuk mendapatkan unitnya, kita harus mencarinya di lapak jual-beli bekas atau forum pehobi yang menyukai motor tersebut. Sebab, tak banyak dealer yang mau menjualnya. Penyebabnya satu, yakni sulit menentukan harga tunggangan berstatus lawas.
Pemilik dealer Tirta Motor di kawasan Bekasi Barat, Dul Ahmadi mengaku, sejauh ini ia tak pernah menjual Honda C70 secara langsung kepada pembeli. Dirinya hanya menjadi mediator atau penghubung yang memertemukan penjual motor ke pembeli yang mencarinya.
“Enggak berani jual motor model begitu (lawas) sih. Palingan kalau yang dipajang di sini (dealer), motor-motor umum aja. Kebanyakan matik murah. Soalnya paling gampang dijual. Pedagang mah maunya cari aman aja kan,” ujarnya kepada 100KPJ, Senin sore, 1 Juni 2020.
“Tapi saya pernah beberapa kali bantuin orang jual motor itu (Honda C70) ke pembeli yang nyari. Rata-rata sih emang saling titip aja. Kebetulan yang nyari sama yang mau jual, saya kenal orangnya,” kata dia menambahkan.
Baca juga: Mengapa Orang Rela Habiskan Uang Ratusan Juta untuk Beli RX King?
Menurutnya, dalam transaksi motor lawas, tak ada harga pasti yang bisa menjadi acuan. Kesepakatan biasanya terjadi berkat suka sama suka dan lebih banyak melibatkan emosional ketimbang fungsional. Itulah mengapa, tak heran jika harganya bisa sangat berbeda antara satu penjual dan penjual lainnya.
Saat 100KPJ telusuri di laman jual-beli daring, harga Honda C70 memang terbilang tinggi dan tak masuk akal. Karuan saja, banyak penjual dari berbagai daerah yang menawarkannya hingga puluhan juta rupiah. Itulah mengapa, menurut Dul, proses pembeliannya tak boleh dilakukan asal.
“Memang harganya bisa mahal sekali. Kalau enggak terlalu ngerti motor lawas dan cuma mau ikut-ikutan, mending jangan. Takutnya zonk (tak sesuai harapan),” ucap dia.