100kpj – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mohammad Mahfud MD meminta masyrakat tidak terlalu risau dengan virus corona atau covid-19. Sebab, angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas dan penyakit diare lebih tinggi ketimbang angka kematian akibat Corona.
Mahfud MD merinci bahwa angka kematian virus Corona di Indonesia, sejak 1 Januari hingga akhir April 2020, rata-rata 17 kasus dalam sehari. "Sementara angka kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari Corona," kata Mahfud di kanal Youtube Universitas Sebelas Maret.
Baca Juga:
Punya Mesin Mirip Jet, Avanza Ini Sekali Gas Bisa Terbang Nih
Sejumlah Gerbang Tol Arah Jakarta Ditutup Guna Halau Kendaraan Pemudik
Cara Bikin SIKM Agar Pemudik Bisa Masuk ke Jakarta, Bisa Secara Online
Dia menambahkan, kecelakaan lalu lintas sembilan kali lebih banyak dari korban meninggal akibat Corona. Hal serupa pun disebutnya untuk penyakit AIDS, diare yang menelan korban hingga 560 ribu dalam 132 hari hingga kanker yang merenggut hingga tiga juta nyawa.
"Maksud saya, saudara jangan anggap enteng Corona. Tapi juga jangan takut betul," ujarnya.
Mahfud menyatakan pemerintah telah berencana membuat RS Khusus Pasien Covid-19 Di Pulau Galang pada 6 Februari 2020. Upaya itu sudah jauh hari sebelum ditemukan kasus pertama corona pada 2 Maret 2020 lalu.
Tuai Kritikan
Pernyataan dari Mahfud MD itu langsung mendapat kritikan dari banyak pihak. Salah satu kritikan disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Demokrat Jansen Sitindaon.
"Ada² aja. Aku pikir pendapat² begini udah lama hilang. Ternyata masih ada dan diproduksi juga," tulis Jansen di akun Twitternya, jansen_jsp yang dikutip pada Rabu, 27 Mei 2020.
Jansen mempertanyakan maksud Mahfud karena kecelakaan jelas berbeda dengan kasus Corona. Selain tak menular, kecelakaan juga tak membuat masyarakat jadi korban pemutusan hubungan kerja atau PHK.
"Kecelakaan itu nular gak pak @mohmahfudmd? Perlu PSBB gak? Membuat PHK gak? Sampai perlu buat Perpu agar defisit boleh lampaui 3 porsen gak? Dan lain lain," tambah Jansen.
Baca Juga:
Tak Punya Surat Ini, Pemudik Bakal Kesulitan untuk Balik ke Jakarta
Manfaatnya Luar Biasa, Lebih Baik Pakai Isi Angin Ban Pakai Nitrogen
Pilot Korban PHK Banting Setir Jadi Ojek Online, Motornya Mewah
Hal senada disampaikan, pemilik akun @Sabarsirait87 yang ikut menyampaikan kritikan ke Mahfud. Ia menyinggung pernyataan Mahfud yang merupakan seorang tokoh bergelar profesor.
"Sayang pak gelar Profesor nya, kalau cakap ginian aja gak perlu sekolah tinggi2 pak sampai ke Profesor. Sayang pak perjuangan slama ini, di masa tua cuma ngumpulin rekam jejak yg jelek," tulis @Sabarsirait87.