“Kok mahal amat, ini yang terbaru. Lucu yah,” tuturnya saat mendengarkan penjelasan soal motor tersebut.

Terlepas dari skutik tersebut, Baim melakukan pembaran 20 unit Honda BeAT dengan sistem gesek ATM. Dan ternyata saat proses pembayaran, mesin EDC (Electronic Data Capture) yang dimiliki showroom motor Honda itu hanya bisa dua angka.

Artinya pembayaraan maksimal tidak bisa melebihi Rp100 juta. Oleh sebab itu, uang elektronik yang digesek itu Rp99 juta. Namun pihak diler tidak bisa mengirimkan puluhan unit motor tersebut kalau pembayarannya belum dilunasi.

Akhirnya Baim trsanfer dalam jumlah maksimal ke nomor rekening showroom motor tersebut, yakni Rp75 juta. Dengan begitu total uang yang dibayarkan pertama oleh Baim adalah Rp174 juta, namun jumlah tersebut belum lunas. 

Maka untuk meyakinkan tenaga penjual tersebut, Baim akan membayar kekurangannya dengan cara bertahap melalui mobile bangking. Menurut Baim jika ada Bank atau uang tunai, keadannya tidak akan rumit.