100kpj – Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia atau MUI Pusat, KH Tengku Zulkarnain menyindir Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lantaran harga BBM yang tak kunjung turun meski minyak dunia sedang murah-murahnya. Hal itu ia sampaikan melalui akun Twitter pribadinya.
“BBM masih bandel tak mau turunkan harga? Komisaris Utamanya katanya pejuang antimafia, selain itu juga pahlawan pembela rakyat kecil dan seabrek gelar lainnya?” sindir Tengku Zul, dikutip Senin 4 Mei 2020.
Baca juga: Harga BBM Belum Turun, Dahlan Iskan: Kita Bersedekah ke Pertamina
Menurutnya, jika harga BBM tak turun saat minyak dunia sedang murah, sama saja seperti masyarakat dituntut menyubsidi pemerintah. Bahkan dirinya bertanya kepada para pengikutnya, apakah kenyataan tersebut merupakan hal baik atau justru sebaliknya?
“Apakah rakyat memang mesti menyubsidi pemerintah lewat mahalnya harga BBM? Membanggakan atau justru memalukan? Monggo,” lanjutnya.
Lebih jauh, Tengku Zul juga merasa bingung, saat kondisinya seperti sekarang, ke mana lagi ia bisa mengadu? Sebab, kata dia, seluruh aduan terkait kebijakan pemerintah hampir tak pernah didengar apalagi sampai digubris.
“(Saat ini) BBM tidak turun juga, jadi mau diadukan ke mana supaya bisa diperintahkan turun? Ke MA tidak bisa, ke MK juga. Apa mesti ngadu ke malaikat maut saja biar selesai dibuatnya?” tulisnya.
Baca juga: Harga BBM Malaysia Lebih Murah dari Indonesia, Selisihnya Besar Juga
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajiyah Usman sempat mengatakan, bahwa pada prinsipnya pihak mereka hanya berlaku sebagai operator. Lantas terkait penyesuaian harganya, Pertamina hanya mengacu pada arahan yang telah ditetatpkan Kementerian ESDM.
"Pertamina akan mengacu pada kebijakan dan ketentuan Kementerian ESDM dalam hal penyesuaian harga BBM Non Subsidi. Sedangkan harga BBM subsidi atau penugasan adalah kewenangan Pemerintah untuk penetapan harga jualnya," ujar Fajriyah melalui keterangan resmi yang masuk ke meja redaksi VIVA, beberapa waktu lalu.
Pertamina sendiri baru saja melakukan penyesuaian harga pada Februari lalu. Harga BBM yang mereka tawarkan saat ini, menurut Fajriyah masih kompetitif dan lebih rendah dibandingkan BBM yang dijual perusahaan lain. Itulah mengapa, terkait hal tersebut, pihaknya tak ingin gegabah.
Namun ia menuturkan, dalam beberapa kasus, penyesuaian memang bisa terjadi saat harga minyak dunia turun seperti saat ini. Selain itu, inflasi dan nilai tukar rupiah terhadap dollar juga menjadi salah dua penyebabnya.