"Saya sudah dua hari disini. Perjalanan malam Selasa dari Bandung. Kalau pelarangan (mudik) di Merak saya belum tahu, kalau PSBB saya udah tahu," kata Sirli yang dikutip dari Vivanews, Jumat 1 Mei 2020.
Bermodal Rp500 ribu di dompetnya, dia nekat pulang kampung ke Krui, Lampung Barat. Uangnya pun habis selama diperjalanan dan biaya hidup selama dua hari di sekitar Pelabuhan Merak. Tidur pun berpindah-pindah dari setiap halaman toko yang tutup. Bahkan harus terusir saat pagi, ketika toko itu buka.
"Sekarang tersisa Rp 100 ribu, itupun minta bantuan ke keluarga untuk di transfer. Selama disini saya tidur dipinggiran toko, kalau di usir pergi," terangnya.
Dia pun berharap pemerintah memberikan kelonggaran bagi dia untuk menyebrang menuju Bakauheni dan berkumpul dengan keluarganya. Karena istri dan anaknya sudah pulang ke kampung halaman pekan lalu.
"Anak istri saya udah saya suruh pulang duluan. Saya memaksakan pulang kampung, karena bertahan hidup di Bandung sendiri sudah sulit. Apapun resikonya saya harus pulang kampung. Saya mohon ke pemerintah," pungkasnya.
Baca juga: Berhasil Lalui Ratusan Kilometer, Pemudik Ini Akhirnya Putar Balik