100kpj – Mencegah penyebaran corona atau covid-19, pemerintah melakukan berbagai cara agar ruang gerak masyarakat dibatasi. Seperti penerapan bekerja, belajar hingga beribadah dari rumah, serta pembatasan sosial bersakala besar.
Selain itu, pemerintah juga telah menetapkan larangan mudik sejak 24 April sampai 31 Mei 2020, khusus modal transportasi darat. Namun meski larangan itu sudah bergulir, sebagaian warga masih nekat untuk pulang ke kampung halaman.
Baca juga: Mudik Dilarang Pemerintah, BBM Diprediksi Makin Enggak Laku
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, sejak operasi larangan mudik pada 24-29 April sudah ada 5.809 kendaraan yang berhasil diputar balikkan saat hendak keluar wilayah Jadetabek.
“Dari 5.809 kendaraan, ada 466 pengendara motor. Sebagian besar pemotor kami perintah putar balik saat keluar wilayah Kabupaten Bekasi menuju Karawang melalui jalan arteri Kedung Waringin,” ujarnya mengutip Vivanews, Rabu 29 April 2020.
Menurutnya beberapa hari setelah diterapkan larangan mudik, jumlah pengendara motor yang terus meningkat. Jika menghitung data per hari, pada 28 April tercatat sebanyak 886 kendaraan berpuaya keluar wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Dari angka tersebut, sebanyak 287 kendaraan dari Jakarta berusaha melintasi Pintu Tol Cikarang Barat arah Jawa Barat. Sementara 278 kendaraan lainnya melewati Tol Bitung arah Merak, dan 321 kendaraan yang berusaha keluar melalui jalur arteri.
“Jumlah tersebut termasuk mobil pribadi kendaraan umum, dan sepeda motor yang kami putar balikkan di jalan arteri. Paling banyak ditemukan di Kedung Waringin,” tuturnya.
Artinya ada penurunan jika berkaca pada jumlah kendaraan di hari keempat, sejak pelarangan mudik berlaku. Sebab pada hari ketiga, atau 27 April jumlah kendaraan yang berusaha keluar Wilayah Jakarta untuk mudik mencapai 907 kendaraan.
Sebagai informasi, selama aturan itu berlaku petugas kepolsian akan tetap memantau aruh lalu lintas termasuk memukul balik kendaraan yang hendak pulang ke kampung halaman. Maka didirikan 16 pos pemantau terpadu di jalan arteri dan sejumlah wilayah di Jadetabek.