Namun, Taliban juga selain menggunakan truk pick up dan mobil jip, mereka juga menggunakan sepeda motor yang dilakukan ketika sedang mengontrol wilayahnya. Selain itu, Taliban juga menggunakan sepeda motor untuk melakukan bom bunuh diri, hal tersebut membuat polisi Afganistan melarang menggunakan sepeda motor, dan melarang pengendara sepeda motor berboncengan.
"Semenjak ada pelarangan tersebut, agak sulit bagi kami untuk membonceng. Karena polisi pasti menghentikan dan pasti anda akan dipersulit oleh polisi," ungkap Bismillah Khan, yang dikutip dari The New York News.
Khan membeli sepeda motor bekas dengan harga sekitar $ 300, sementara bagi penjual sepeda motor di Kandahar, larangan berboncengan justru malah dapat meningkatkan penjualan.
"Sebelum pelarangan, satu sepeda motor sudah cukup untuk keluarga kecil, tetapi sekarang setiap keluarga harus membeli dua atau tiga sepeda," kata Akhtar Mohammed, yang menjual sebagian besar sepeda motor impor kondisi bekas.
Penduduk Kandahar menggunakan sepeda motor untuk transportasi sehari-hari, serta piknik keluarga di pinggiran kota pada akhir pekan. Beberapa sepeda motor digunakan sebagai taksi. "Sudah menjadi bagian dari kehidupan di sini, tanpa sepeda motor, kamu seperti tahanan," pungkas Khan.
Baca juga: Apa Motor yang Paling Laris di Israel, Jangan Kaget Dengar Jawabannya