100KPJ

Duh, Virus Corona Bikin Bengkel Motor Mulai 'Sesak Nafas'

Share :

100kpj – Penyebaran virus corona memang membahayakan, tak hanya virus yang dapat membuat manusia menjadi sakit. Tapi efek lainnya dari penyebaran virus yang berasal dari Wuhan, China juga sangat berbahaya.

Contohnya, virus corona berhasil mengganggu laju industri di dunia otomotif. Di Indonesia beberapa pabrik otomotif baik roda dua dan empat sudah ada yang tutup terkait covid-19, ada juga mengurangi produksi.

Di sisi lain, penjualan mobil baru juga terkena imbas dari virus corona, buktinya ada beberapa diler yang sudah tutup dan sales mengakalinya dengan jualan online yang menggunakan program promo sebagai daya tarik.

Begitu juga dengan penjualan mobil bekas, menurut Presiden Direktur Mobil88, Halomoan Fischer mengatakan, penurunan penjualan mulai terasa saat memasuki awal Maret, biasanya bisa terjual ribuan unit dalam satu bulan, kini di tengah wabah corona hanya bisa jualan ratusan unit.

Tak hanya itu, bengkel motor pun mulai terasa terganggu dengan penyebaran virus corona yang tidak selesai-selesai ini. Salahsatunya bengkel resmi Honda yakni AHASS Mitra, Kukusan, Depok yang sudah mulai was-was.

"Kalau bulan Maret kemarin kami tidak terlalu was-was, karena isyu corona merebak saat pertengahan bulan. Meski demikian ada penurunan hingga 30%. Tapi untuk bulan April ini, turunnya bisa lebih dari 30%," ungkap Denny Wirawan, kepala bengkel AHASS Mitra Kukusan, Depok.

Bahkan pria yang mantan ketua Paguyuban AHASS Depok ini mengaku, biasanya bengkelnya dalam sebulan bisa melayani sekitar 1.300 hingga 1.400 unit perbulannya, untuk bulan April ini dia mengaku baru sekitar 500 unit.

"Efeknya juga bisa terasa oleh karyawan, selain mengikuti anjuran pemerintah untuk melakukan jaga jarak, jadi kami berlakukan shift untuk karyawan seminggu sekali. Jadi satu karyawan seminggu ini bisa libur, minggu depannya baru kerja lagi. Dengan kondisi seperti ini, pasti akan berpengaruh kepada pendapatan mereka, seperti uang makan yang berkurang, dan uang absen juga berkurang," tambahnya.

Denny berfikir lebih baik kegiatan bengkelnya berhenti, jika penyebaran virus corona ini masih berlangsung hingga akhir tahun 2020. Karena nantinya biaya operasionalnya lebih banyak ketimbang pendapatannya.

Namun demikian, Denny masih terus berusaha untuk mendatangkan konsumen ke bengkelnya. "Kami tetap memberikan sosialisasi jika di bengkel motor kami, dilakukan social distancing, menyediakan hand sanitizer, atau sabun cuci tangan, mekanik kami pun dilengkapi dengan masker. Kami berharap virus corona ini cepat selesai, agar semuanya bisa berjalan normal seperti biasa," pungkas Denny.

Baca juga: Wabah Corona Bikin Orang Ogah Beli Mobil Bekas, Pedagang Teriak

Share :
Berita Terkait