100KPJ

Ternyata Ini Hobi Tio Pakusadewo yang Kembali Ditangkap karena Narkoba

Share :

100kpj – Aktor senior Irwan Susetio Pakusadewo kembali berurusan dengan pihak kepolisian. Tio Pakusadewo ditangkap di rumahnya di kawasan Jakarta Selatan, terkait penyalahgunaan narkoba pada dini hari, Selasa 14 April 2020.

Hal tersebut dibenarkan oleh Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Herry Heryawan saat dikonfirmasi. Dia mengatakan, artis kawakan tersebut memang diamankan terkait narkoba dan saat ini masih dalam pemeriksaan.

Memang belum diketahui barang buktinya. Namun Tio Pakusadewo bukan pertama kalinya berurusan dengan barang haram tersebut. Pada Desember 2017 lalu, aktor bertatto itu juga ditangkap terkait kepemilikan sabu seberat 1,06 gram.

Menurut beberapa sumber, jauh sebelum itu pada pertengahan 1990-an artis peran tersebut juga pernah terjerat narkoba hingga 15 tahun. Meski berkali-kali melewati rehabiltasi, nyatanya pria kelahiran 1963 itu tetap mengulanginya lagi.

Lantas seperti apa kehidupan pemeran The Raid 2 tersebut?

Tio Pakusadewo memiliki ketertarikan khusus dengan kendaraan klasik. Meski foto-fotonya bersama kendaraan tidak pernah diunggah ke media sosial, namun hal tersebut pernah diungkapkannya melalui saluran Youtube TonightShowNet.

“Kalau saya suka kendaraan klasik. Kalau di rumah ada 3 kendaraan klasik, Vespa, motor trail 2 (unit), dan Honda 70,” ujar Tio seperti dikutip 100KPJ, Selasa 14 April 2020.

Lebh lanjut dia menjelaskan, alasannya memilki beberapa motor lawas tersebut diawali saat masih duduk dibangku sekolah. Maka menurutnya saat memiliki kesempatan dan penghasilan yang cukup akhirnya motor-motor itu dibeli. 

“Makanya saya mulai mengkoleksi motor, dulu saya cuma mimpi saja. Kalau buat saya dulu masih sekolah pengen banget punya Honda 70 tapi enggak pernah kesampaean. Sampai sutau hari, saya beli dulu pakai punya tetangga terus,” tuturnya.

Diketahui Honda C70 adalah salah satu motor bebek atau moped yang popular di zamannya. Bahkan motor dengan mesin 70cc tersebut yang berhasil mengangkat eksistensi jenama asal Jepang itu di tengah persaingan pasar pada 1970-1980-an.

Menurut situs jual beli online, motor klasik tersebut dibanderol Rp4-5 jutaan, tergantung kondisi dan tahun produksi. Bahkan dalam keadaan original yang sudah diretorasi, harganya bisa tembus Rp10 jutaan, cukup mahal untuk bebek lawas.

“Motor klasik enggak ada harganya, tapi ada nilainya,” katanya.

Menurutnya untuk mencari motor tua dengan kondisi bagus memang agak susah, namun dengan berkembangnya teknologi dan mudahnya mencari informasi melalui internet, maka motor lawas jenis apapun bisa dengan mudah didapat.

“Kalau sekarang masih mudah, kalau 15 tahun lalu susah. Setelah internet ada mudah sekali. Terus kalau lagi syuting di daerah-daerah tertentu (ada saja motor tua). Kaya di Cibatu pernah dapat juga BMW 1969 tapi temen yang beli tahu dari saya infonya,” tuturnya.

 

Share :
Berita Terkait