100kpj – Di saat banyak orang takut dengan ancaman virus corona atau covid-19 yang mematikan, ada saja orang berulah gila. Seperti yang dilakukan oleh pengendara ini yang menakuti polisi ketika ditilang.
Pengendara tersebut mengancam polisi dengan menularkan virus corona lewat batuknya. Apa yang dilakukannya tersebut karena si pengemudi enggak mau ditilang.
Seperti dikutip oleh 100KPJ dari Lep.Co.Uk, kejadian tersebut terjadi di Inggris pada Minggu 23 Maret 2020. Seorang polisi dari kota Blackpool tengah melakukan razia kendaraan.
Baca Juga:
Tukang Ojek Jangan Cemas, Jokowi Pastikan Cicilan Dilonggarkan 1 Tahun
Ria Ricis yang Dilabrak Tetangga Ternyata Demen Mobil Mewah Juga
Ketika itu, si polisi menghentikan sebuah mobil yang datang dari arah London. Mobil dengan merek Mercedes Benz tersebut diberhentikan karena tidak memiliki asuransi. Namun, si pemilik kendaraan tak mau kena tilang hanya karena masalah tersebut dan terus melakukan pembelaan.
Namun, polisi tetap memutuskan untuk menilangnya Hingga akhirnya, si pengandara mengaku bahwa dirinya sudah terkan virus corona. Sebagai bentuk perlawanan, dia mencoba untuk batuk di hadapan polisi yang sudah menilangnya.
"Di kala pagi, seorang pengemudi kami setop. Pengemudi sempat mengancam batuk ke arah kami seakan dirinya kena virus corona. Namun, kami tetap menjalankan tugas sesuai amanat," tulis pernyataan resmi kepolisian Blackpool.
"Pengemudi mobil itu datang dari London, ingin menjemput temannya di penjara, sayangnya itu (mobil) tidak diasuransikan," lanjut pernyataan itu.
Inggris menjadi salah satu negara yang juga terkena wabah corona. Tercatat sudah 6 ribuan lebih kasus corona, dengan 335 orang meninggal serta 135 yang sembuh. Itu juga membuat Inggris memutuskan untuk melakukan lockdown selama tiga minggu ke depan. Perdana Menteri Boris Johnson meminta masyarakat Inggris untuk tak melakukan pepergian dan tetap berada di rumah saja.
Keputusan itu juga dikeluarkan setelah banyak warga mengabaikan anjuran sebelumnya untuk mengurangi kontak sosial (social distancing) untuk meminimalkan penularan virus..
Selama masa lockdown, warga akan dilarang untuk menghadiri pertemuan besar, sementara toko dan layanan yang dianggap tidak penting, seperti toko yang menjual pakaian atau elektronik, juga akan ditutup.