100kpj – Semenjak isu virus Corona merebak, masker menjadi barang yang banyak dicari orang. Tak hanya 'hilang' dipasaran, harga masker pun jadi melambung tinggi.
Bagi pemotor, masker merupakan barang yang sangat penting. Tak hanya karena ikut-ikutan ketika sedang ramai isu virus Corona, orang-orang yang setiap harinya menggunakan sepeda motor maka akan berhadapan dengan polusi udara dan debu.
Maka dari itu, supaya tetap dapat berkendara dengan nyaman, pemotor perlu melindungi diri dari berbagai gangguan tersebut, salah satunya adalah dengan menggunakan masker.
Seperti masker anti polusi Ferrox PM 2.5 yang diproduksi oleh Primes Asia, produk inovatif ini diproduksi menggunakan material Zorflex Carbon Filter Composite.
"Semenjak Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa ada Warga Indonesia yang positif virus Corona, pesanan masker kami melonjak. Padahal sebetulnya bagi kami, kebutuhan masker untuk pemotor sebetulnya tidak hanya ketika ramai membahas virus Corona," ungkap Andy Hasten, Marketing Manager PT Primes Semesta Asia.
Lebih lanjut ramah ini menjelaskan bahwa masker yang diproduksi oleh kami punya particulate matter 2,5 mikron dengan 96% bebas polusi. Sementara masker yang banyak beredar di pasaran punya particulate matter 0,3 mikron dengan 99,7 %. Sedangkan virus Corona punya particulate matter kurang dari kurang dari 0,06 mikron, jadi sebetulnya masker kami hanya untuk mencegah saja tapi bukan anti virus Corona.
"Hanya saja, dengan 2,5 mikron untuk bernafas lebih enak. Ketimbang particulate matter 0,3 mikron karena lebih rapat," tambahnya.
Desain Masker Biker PM 2.5 merupakan masker tipe Duckbill menggunakan sistem dua model lapisan filter, material filter luar menggunakan busa lembut model ear loop, sehingga memberikan kenyamanan saat dipakai dan sebagai tempat memasang filter inti Ferrox PM 2.5.
“Dari hasil pengujian yang dilakukan oleh para biker mereka merasa tetap nyaman saat berkendara, baik saat menggunakan helmet half face maupun full face. Sirkulasi udara tetap terjaga dengan baik, kontaminasi udara seperti bau asap knalpot kendaraan tidak tercium,” jelas Andy.
Filter inti pada lapisan kedua dengan ciri berwarna putih memiliki kinerja secara optimal menyaring polusi udara dan radikal untuk pemakaian dalam jangka waktu selama tiga bulan untuk beragam aktivitas.
“Meskipun pada saat dilakukan pengujian, filter inti ini memiliki daya tahan hingga enam bulan pada penggunaan secara mormal dan dilakukan perawatan secara benar,” beber Andy.
Pada bagian filter inti dilengkapi dengan perekat, sehingga memberikan kemudahan untuk melepas ataupun memasangnya pada filter luar saat melakukan perawatan.
Apabila pada bagian filter inti terkena air atau basah oleh cairan seperti keringat dan air liur hanya boleh dilakukan perawatan dengan cara dikeringkan dengan bantuan kipas angin, mesin pengering rambut atau dijemur.
“Jika filter inti dicuci dikhawatirkan bisa merusak struktur kandungan karbon aktif sehingga kinerja penyaringan udaranya menjadi tidak optimal,” tutur Andy.
Keunggulan lain dari desain filter inti Ferrox Pm 2.5 adalah bisa diaplikasikan untuk berbagai masker model Duckbill sesuai kebutuhan penggunanya seperti dipasangkan dengan masker model head loop (masker hijab) atau sebagai pengganti lapisan filter masker model respirator.
Masker Biker Ferrox PM 2.5 dipasarkan dengan harga Rp75 ribu dikemas dalam bentuk yang kompak dan informatif berisi satu buah filter busa model ear loop dan 2 (dua) buah filter inti Ferrox PM 2.5.
Baca juga: Ada Virus Corona, Transjakarta Bersihkan Bus Pakai Disinfectant