100KPJ

Dari Mana Awalnya Muncul Istilah ‘Motor Bebek’ di Indonesia?

Share :

100kpj – Kendati penggunanya sudah tak sebanyak dulu lagi, namun motor bebek sempat menggoreskan sejarah manis di pasar otomotif Indonesia. Kala itu, pabrikan berlomba-lomba meluncurkan model baru di segmen tersebut, hingga dengan mudah kita menemukan unitnya berlalu lalang di jalan raya maupun pemukiman warga.

Di masanya, penjualan bebek sangat tinggi karena dikenal gesit dan irit bahan bakar. Selain itu, tampilan motor yang ramping juga dinilai lebih keren dan nyaman saat bermanuver di lintasan sempit maupun ramai. Meski sempat populer, tak banyak orang yang mengetahui, mengapa tunggangan tersebut dinamai ‘bebek’?

Baca juga: Terancam Punah, Cuma Orang Desa yang Mau Beli Motor Bebek

Sebenarnya, motor bebek memiliki nama asli ‘moped’. Namun di beberapa negara, motor itu punya julukannya masing-masing. Misalnya di Singapura dan Malaysia yang lebih dikenal dengan sebutan 'kapchai' atau motor mungil. Sedang di Barat, bebek kerap disebut ‘underbone’.

Menurut laman Wikipedia, dikutip Selasa 3 Maret 2020, motor bebek sendiri diartikan sebagai kendaraan kecil yang dibangun di atas kerangka yang sebagian besar terdiri dari sebuah pipa berdiameter besar. Itulah mengapa, di Eropa desain itu disebut dengan 'step-through'.

Nah, pemilihan 'bebek' jadi nama model sepeda motor tersebut, diperkirakan karena bentuknya. Sebab ketika disejajarkan dan diamati dari samping, bentuk lekukan motor itu memang menyerupai tubuh bebek. Mulai dari kepala, tengah, hingga ke ekor.

Selain itu, pada era 1980-an sampai 2000 awal, motor jenis tersebut juga memiliki fairing tipis yang bentuknya menyerupai sayap. Hal itu yang kian memperkuat penamaannya sebagai motor bebek. Fairing itu bisa ditemui dan dilihat pada Honda C70 sampai generasai Supra, Yamaha V75, Suzuki Bravo, dan sejenisnya.

Hingga saat ini, memang belum ada penelitian di bidang bahasa yang membuat kendaraan di Indonesia rata-rata punya sebutan khusus. Namun kemungkinan, penamaan unik itu muncul dari stigma atau pendapat perorangan yang kemudian menyebar dari mulut ke mulut.

Bahkan, meski saat ini tampilannya sudah lebih moderen, masyarakat Tanah Air masih menyebut model itu dengan nama ‘motor bebek’.

Share :
Berita Terkait