Hal yang sama juga ia temukan di Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Kendati di tiga negara tersebut motor bebek masih banyak diminati pembeli, namun cepat atau lambat pergeseran pasar pasti terjadi. Lantas berkaitan dengan hal itu, Indonesia masih tetap menjadi poros utama.
“Pada akhirnya mereka pasti belajar dari tren sepeda motor di Indonesia. Saat di sini booming motor matik, cepat atau lambat negara lain juga akan mengikuti,” terangnya.
Bebek Tidak Laku di Indonesia
Di Indonesia, penjualan bebek mulai tergerus skuter matik. Malah, sepanjang tahun lalu, motor tersebut hanya berhasil menyumbang enam persen dari total penjualan keseluruhan.
Pengamat otomotif senior sekaligus dosen Institut Teknologi Bandung, Yannes Pasaribu menyebut, konsumen di dalam negeri masih menjadikan tren sebagai pertimbangan utama membeli sepeda motor. Jadi, kendati bebek terkenal awet dan irit, jika tak banyak yang menggunakannya, maka model itu akan ditinggalkan.
“Konsumen sepeda motor di Indonesia memang tak bisa dipisahkan dengan tren (sesuatu yang belakangan sedang musim),” tutur Yannes melalui sambungan telfon.