100KPJ

Kaget, Begini Dampaknya kalau Motor Sering Gonta-ganti Bensin

Share :

100kpj – Saat mengisi bahan bakar, pemilik sepeda motor biasanya tak pernah bertahan pada satu pilihan. Bisa jadi hari ini memilih Pertamax, tapi esok berganti Pertalite. Berbagai hal menjadi alasan. Mulai dari persoalan biaya, hingga terpaksa melakukannya untuk menghindari antrean panjang.

Lantas, apakah kebiasaan bergonta-ganti bahan bakar di sepeda motor dapat berdampak buruk? Menurut Technical Training Roda Dua PT Suzuki Indomobil Sales atau SIS, Dadan Danil, pergantian bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan rupanya tak memiliki dampak besar pada mesin.

Baca juga: Begini Jadinya kalau Isi Pertalite Campur Pertamax di Kendaraan

"Kalau untuk motor injeksi, enggak bermasalah selagi masih dalam batas oktan minimal yang dikeluarkan Agen Pemegang Merek (APM). Biasanya kan di buku petunjuk kendaraan ada panduannya," kata Dadan seperti yang termuat di laman VIVA.

Meski demikian, pemilik sepeda motor sebaiknya lebih memperhatikan kadar oktan yang dianjurkan. Hal itu tidak terlepas dari dampak yang akan ditimbulkan apabila memilih bahan bakar dengan oktan terendah.

"Kalau kerak, tanpa gonta-ganti bahan bakar juga pasti ada. Yang pasti paling banyak keraknya adalah bahan bakar dengan oktan paling rendah. Jadi pada dasarnya enggak masalah, hanya saja baiknya pakai oktan 92," ujarnya.

Bahaya Mencampurnya

Jika bergonta-ganti bahan bakar di kendaraan bukan menjadi masalah, namun berbeda lagi jika menyampurnya. Dilansir dari Wahana Honda, Jumat 14 Februari 2020, menyampur dua jenis bahan bakar berbeda oktan—sebut saja Pertalite dan Pertamax—pada tangki, dapat berakibat fatal.

Sebab, alih-alih mendapatkan oktan yang lebih tinggi, justru akan menghilangkan sejumlah fitur tambahan yang ada di Pertamax. Contohnya, Pertamax memiliki kandungan yang bisa membersihkan kerak pada mesin. Jika dicampur dengan Pertalite, unsur tersebut akan hilang. 

Proses pembakaran juga tidak berjalan optimal dan semestinya, karena kedua bahan yang berbeda akan saling bercampur. Sedang untuk jangka lama, mesin akan mengalami knocking atau ngelitik. 

Selain itu, sejumlah kendaraan terbaru telah dilengkapi sensor deteksi bahan bakar yang lebih canggih. Sensor ini akan mendeteksi jika bahan bakar memiliki kandungan yang bukan semestinya. Jika ada pencampuran bahan bakar yang berbeda, indikator tersebut akan menyala. 

Jadi, sangat tidak dianjurkan untuk mencampurkan kedua bahan bakar tersebut karena akan menurunkan performa mesin bahkan bisa berdampak buruk pada kerusakan jangka panjang. Jika ingin berganti bahan bakar, usahakan tangki benar-benar kosong terlebih dahulu.

Share :
Berita Terkait