100KPJ

Motor Matik Disukai Orang Indonesia, Yamaha: Itu Berkat Kami

Share :

100kpj – Bukan menjadi rahasia lagi jika pasar roda dua di Indonesia masih dikuasai skuter matik. Bahkan, sepanjang tahun lalu, penjualan motor bertransmisi otomatis itu hampir menyentuh angka 90 persen. Jauh mengungguli sport dan bebek yang hanya berhasil terjual di kisaran 5-6 persen.

Padahal, jika kita mundur satu setengah dekade ke belakang, kita akan mendapati satu fakta bahwa skuter matik merupakan jenis sepeda motor paling dibenci masyarakat Indonesia, khususnya kaum Adam. Sebab, di masa itu, skutik selalu dicitrakan sebagai tunggangan wanita yang jauh dari kesan gagah ataupun maskulin.

Baca juga: Terancam Punah, Cuma Orang Desa yang Mau Beli Motor Bebek

Manager Public Relation PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing atau YIMM, Anton Widiantoro mengatakan, bahwa saat pertama kali Yamaha menjual skuter matik di Indonesia, tanggapan konsumen rata-rata negatif. Perusahaan berlogo garpu tala itu pun sampai ‘berdarah-darah’ untuk meyakinkan mereka bahwa motor tersebut lebih praktis digunakan.

Anton menilai, jika ingin memenangkan pasar maka perusahaan harus melakukan upaya persuasif-edukatif. Selain meyakinkan konsumen dan bengkel mengenai kualitas kendaraan, pihaknya juga harus menjelaskan secara detil mengenai fungsi dan cara kerja motor tersebut.

“Image pertama saat motor matik pertama ada kan orang pada bilang: wah susah ganti ban. Susah nyari ring 12 dan 13. Motor kok gak ada giginya, gimana kalau nanjak kuat atau enggak. Gitu-gitulah. Merubah mindset memang tidak gampang,” ujarnya saat berbincang dengan para pewarta di salah satu hotel mewah di kawasan Tangerang.

“Tapi kemudian kami membangun branding, masuk lewat iklan-iklan, ngajarin bengkel soal ban dan ini-itu, sampai hasilnya terlihat sekarang,” tambahnya.

Saat itu, Yamaha mulai mengetuk gerbang baru tersebut melalui Nouvo di tahun 2002. Namun, karena penjualannya agak seret, mereka kemudian mencoba peruntungan lain melalui Mio pada penghujung 2003.

Baca juga: Motor Rusak Akibat Jalan Berlubang, Bisa Minta Ganti Rugi Pemerintah

Menariknya, strategi awal mereka menghadirkan Mio di Indonesia memang ditujukan untuk kalangan wanita saja. Hal itu terlihat melalui iklan komersial mereka yang banyak bicara mengenai kaum Hawa. Akan tetapi beberapa tahun setelahnya, minat tersebut pun alami pergeseran dan Mio mulai dicintai kalangan pria. 

“Tapi maaf-maaf, mungkin merek lain tidak merasakan ini (usaha mengenalkan skutik saat belum diminati). Kami yang berusaha sejak awal dan sekarang semua kena dampak booming-nya,” kata dia.

Share :
Berita Terkait