Berbeda dengan masyarakat perkotaan, di desa penjualan motor bebek masih terbilang baik. Menurut Anton, ada beberapa hal yang menjadi alasan. Salah satunya, anggapan mereka yang menyebut bahwa tunggangan jenis tersebut lebih tangguh dan irit bahan bakar.
“Motor bebek masih diminati di luar pulau Jawa, terutama di daerah-daerah. Soalnya, motor ini dirasa lebih cocok dengan kontur jalan yang bergelombang dan lebih tangguh saat membawa barang bawaan berat,” terangnya.
Selain di pedesaan, Anton juga menyebut, kuda besi bertubuh ramping itu juga kerap dipesan perusahaan sebagai kendaraan operasional. Maka, selagi ada peminatnya, ia meyakini usia bebek di pasar otomotif Indonesia masih cukup panjang, meski secara penjualan sebenarnya tak terlalu menguntungkan.
Baca juga: 5 Motor Ayam Jago yang Sempat Beken di RI, Dijamin Ampuh Gaet Cewek