Model itu belum ada di sini, karena pasar Tanah Air hanya disuguhi unit bermesin 150cc saja. Bila PTPI ingin memperkuat segmen murah, Primavera 125 layak bersanding dengan model LX serta S. Bahkan, Primavera berbanderol murah itu juga memiliki varian terbatas yang telah dilengkapi beberapa fitur dan aksen tambahan.
Sekadar diketahui, Primavera bersama Sprint sejatinya merupakan core-product PTPI dengan menyumbang 50 persen dari total penjualan mereka sepanjang tahun lalu. Maka tak heran, jika perusahaan asal Italia itu digadang-gadang berniat menghadirkan varian termungil Primavera di pasar Indonesia.
Sedang varian entry level, yakni Vespa LX dan S berada di kisaran 38 persen sampai 40 persen. Lalu ada GTS series yang baru menyentuh angka 10 persen. Ke depannya, Marco yakin, pasar Vespa akan terus bertumbuh di Indonesia.
"Strategi kami pada 2019 lalu sangat cepat dan kuat. Karena line up kita memang sudah mumpuni. Pencapaian kemarin harus kami duplikasi dan terus dikembangkan lagi. Kami harus melayani konsumen lebih baik lagi," terang Marco.