100kpj – Wabah virus Corona yang terjadi Wuhan, Cina menggemparkan dunia, virus yang kabarnya mengakibatkan kematian sekitar 56 orang, serta lebih dari 1.400 orang terinfeksi di seluruh dunia, sebagian besar di China, kini sudah tersebar di 13 negara.
Pemerintah Indonesia terus berusaha untuk memeriksa warga negara asing, terutama dari Cina untuk dilakukan medical check up di bandara atau pelabuhan sebagai pintu masuk negara Indonesia.
Sementara itu Wuhan sebagai salah satu pusat industri otomotif di Cina punya dampak yang besar akibat dari adanya wabah virus Corona, banyak dari pabrikan otomotif di sana yang tergangu aktivitasnya karena viru Corona. Bahkan Honda menutup pabriknya di Corona hingga tanggal 2 Februari 2020.
Lalu apakah virus Corona ini bisa menyebar lewat barang-barang impor dari Cina, termasuk produk atau part otomotif yang didatangkan dari Cina?
Michelle Roberts dan James Gallagher dua orang dokter yang juga koresponden kesehatan dan sains di BBC News menjelaskan, bahwa tidak ada bukti bahwa hal tersebut adalah resiko.
Artinya dari beberapa penyakit termasuk virus Corona, belum terbukti dapat menyebar melalui permukaan yang terkontaminasi oleh orang yang batuk atau bersin.
Lalu lamanya durasi pengiriman barang tentunya dapat membuat virus tersebut semakin melemah dan mati, karena umumnya virus flu hanya bisa bertahan kurang dari 24 jam di luar tubuh manusia. Sementara pengiriman barang dari Cina bisa selama sekitar 7 hari.
Fakta yang kemungkinan besar terjadi itu menyebarkan virus ini membutuhkan kontak langsung dengan orang lain yang terjangkit. Misalnya, lewat saluran pernapasan karena orang bersin atau batuk.
Seperti diketahui bahwa virus Corona mulai mewabah di Wuhan, China, pada Desember lalu. Pejabat China mengatakan virus Corona mungkin berasal dari hewan liar yang dijual di pasar Huanan yang terletak di pusat kota Wuhan.
Atas kejadian ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus corona ini sebagai keadaan daruat di Cina, namun belum menjadi keprihatinan internasional. Wuhan yang merupakan kota berpenduduk 11 juta jiwa dan merupakan ibu kota provinsi Hubei, sudah dikarantina agar virus tak menyebar. Pemerintah setempat membatalkan penerbangan di Bandara Wuhan dan pos pemeriksaan memblokir jalan utama yang mengarah keluar kota.
Baca juga: Cerita Jusri Pulubuhu Nyaris Bertengkar dengan Pemotor yang Merokok