100kpj – Dalam sejarah perang yang melibatkan China ternyata Negara Tirai Bambu ini juga punya motor perang yang pakai mesin berjenis boxer layaknya BMW, mereknya Chang Jiang yang diproduksi oleh Nanchang Aircraft Manufacturing Company.
Pada akhir tahun 1950an Chang Jian ini merupakan penyedia kendaraan militer bagi tentara China, motor ini hanya dibuat satu model saja yaitu Chang Jiang 750 yang mengambil basis dari motor M-72 milik IMZ (Irbitski Mototsikletniy Zavod) Uni Soviet, menggunakan mesin boxer yang mirip dengan BMW.
Nah, tentang mesin boxer ada sejarah unik proses Chang Jian ini menggunakan mesin boxer, jadi dahulu di tahun 1938 BMW Jerman pernah memproduksi motor bermesin boxer yang bernama R71. Kemudian BMW R71 ini dicontek oleh pabrikan motor IMZ dari Uni Soviet dengan dikeluarkannya IMZ M72 pada tahun 1942, kemudian kisahnya berlanjut hingga pertengahan dekade 1950-an, di mana Uni Soviet menjual mesin untuk membuat IMZ M72 kepada Cina.
Hingga beberapa tahun kemudian munculah Chang Jiang 750, sebuah motor bersespan dengan mesin boxer buatan China, motor yang dilengkapi dengan sespan ini legendaris dalam perjalanan sejarah Tiongkok.
Karena perjalanannya yang unik dan bersejarah, seorang modifikator asal Singapura yaitu Bandit9 yang memodifikasi Chang Jiang ini dengan konsep retro futuristis diberi julukan 'Nero'
Seperti dilansir Pipeburn.com, mereka justru ingin membuat motor tua ini menjadi sangat terlihat kelam. beberapa bagian dibikin ulang seperti tangki dan rangka belakang yang dibikin minimalis, setang dibuat menyatu dengan segitiga demi membuatnya tampil sesimpel mungkin.
Tampilan motor terlihat lebih sangar karena dibalut warna hitam doff, hampir seluruh bagian motor berwarna hitam. Bahkan baut dan karburatornya saja dilapisi warna hitam doff.
Berbeda dengan Bandit9, Thomas Chabrieres seorang pengusaha wisata di kota Shanghai melakukan restorasi Chang Jiang 750 ini menjadi kendaraan wisata. Mungkin kalau di Indonesia itu motor yang disulap jadi odong-odong sehingga bisa digunakan untuk kendaraan wisata.
Pemilik usaha bernama Shanghai Sideways ini hanya melakukan sedikit modifikasi loh demi mempertahankan bentuk asli. “Kami menambahkan rem cakram di depan serta mengganti karburatornya dengan yang baru, semua bagian lainnya adalah orisinil, kami hanya memolesnya saja,” ungkap Thomas seperti dilansir Bikeexif.com.
Oh iya, kabarnya pabrik Chang Jiang berakhir ditahun 1990an, pabrik itu tutup karena Cina mulai membuka pasar dalam negerinya untuk pabrikan-pabrikan motor dari negara lain.
Baca juga: Konflik dengan Iran, Amerika Pernah Pakai Motor Trail untuk Perang