100kpj – Saat berada di stasiun pengisian bahan bakar atau SPBU, kita kerap menemukan tanda peringatan yang berisikan himbauan mengenai pelarangan bermain ponsel saat mengisi bahan bakar. Praktis, pemilik kendaraan yang berada di lokasi pun mematuhi hal tersebut, guna berjaga-jaga dari kemungkinan terjadinya ledakan.
Benar bahwa di SPBU kita dilarang bermain ponsel, namun hingga kini pihak yang merumuskan pelarangan tak pernah benar-benar menjelaskan mengenai dampak yang terjadi seandainya hal tersebut dilanggar. Benarkah bisa memicu ledakan seperti yang dipercaya banyak orang?
Dikutip dari laman CBC, Kamis 8 Januari 2020, Standar Teknis dan Otoritas Keselamatan (TSSA) Toronto, Kanada mengungkapkan fakta terbaru terkait hal tersebut. Salah satu perwakilan mereka menyebut, anggapan mengenai bermain ponsel di SPBU dapat memicu terjadinya ledakan, merupakan sebuah kekeliruan besar.
“Berdasarkan data, tidak pernah terjadi hal itu (ledakan saat bermain ponsel di SPBU) Toronto. Jadi kami merasa tenang dan memutuskan untuk menerapkan pendekatan berbasis risiko. Namun, kami akan mengizinkan penggunaan ponsel di pom bensin, karena itu aman,” ujar Direktur Keamanan Bahan Bakar TSSA, John Marshall.
Baca juga: Polemik Pelebaran Trotoar di Jakarta, Sering Dijadikan Lahan Parkir
Sedang menurut perwakilan Asosiasi Bahan Bakar Kanada, Marc Gagnon, anggapan bahwa bermain ponsel di SPBU dapat memicu ledakan bisa saja dipercaya. Tapi itu dulu, bukan kini. Sebab, berbeda dengan ponsel keluaran pertama, ponsel pintar yang banyak beredar sekarang memiliki tegangan baterai lebih rendah.
“Bertahun-tahun lalu, hal itu mungkin terjadi. Karena dalam ukuran baterai, ponsel dulu punya tegangan yang besar, sehingga menyimpan risiko itu (terjadinya ledakan). Sekarang hal itu mustahil, karena tegangan baterai ponsel jauh lebih kecil,” terang Gagnon.
Marshall dan Gagnon pun sepakat, bahwa meskipun bermain ponsel di SPBU tidak memicu ledakan, namun tetap lebih baik jika perangkat elektronik itu disimpan saat melakukan pengisian bahan bakar. Mereka beranggapan, bahaya yang dihasilkan dari perilaku tersebut bukan ledakan, melainkan terganggunya konsentrasi seseorang.
“Jadi risiko terbesarnya terletak pada gangguan, seperti ketika kamu mengemudi dan bermain ponsel, kamu pasti akan kesulitan dan konsentrasimu terganggu. Bisa saja saat mengisi bahan bakar, hal yang sama terjadi dan memicu hadirnya insiden tak diinginkan,” kata Gagnon.
Baca juga: Nah Lho, Ternyata Bukan Hitam Warna Mobil yang Paling Disukai di Dunia