100KPJ

Cerita Perjuangan Driver Ojol Pertama di RI, Sempat Ditodong Sajam

Share :

100kpj – Ojek online alias ojol saat ini menjadi profesi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia, keberadaan ojek online pun sangat membantu bagi masyrakat yang membutuhkannya, sehingga para pelanggannya bisa merasa nyaman dan aman.

Dari sekian banyak pengemudi ojek online yang hilir mudik untuk mengantarkan orderan, ternyata Mulyono menjadi orang pertama yang menjadi pengemudi ojek online alias driver ojol 001. Dirinya mengaku pertama kali daftar jadi pengemudi ojek online tahun 2010 di Gojek.

"Dahulu angkatan pertama pengemudi ojol di Gojek hanya 20 orang, orderannya pun belum pakai aplikasi, jadi masih pakai call center. jadi kami ditelpon call center kalau ada orderan, nanti kalau bersedia menerima orderan, call center akan mengirimkan pesan singkat (SMS) nama pemesan dan alamat pemesan," ungkap Mulyono kanal Youtube Uya Kuya TV.

Lebih lanjut Mulyono menceritakan kalau dahulu titik penjemputan radiusnya bisa sampai 5 km, "Saya pernah di Blok M, Jakarta Selatan tapi jemputnya bisa di Pondok Indah, Jakarta Selatan," tambahnya.

Uniknya Mulyono baru mengetahui jika dirinya menjadi pengemudi ojek online pertama di Gojek pada tahun 2016, dia menjelaskan bahwa kala itu dirinya hadir disuatu acara Kementerian Perhubungan, bahkan ketika itu Mulyono diberi hadiah satu buah handphone oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. Bahkan hingga saat ini handphonenya masih dipakai untuk menerima orderan.

Selama menjadi ojek online tentu pernah merasakan pengalaman pahit, apalagi pada saat kemunculannya ojek online diprotes oleh ojek pangkalan (opang) yang dianggap mengganggu dan mengurangi pendapatannya.

"Saya kurang lebih seama 2 tahun diintimidasi oleh para ojek pangkalan, saya pernah ditempeleng, dilempar batu, balok. Hingga anak dan istri saya melarang saya untuk meneruskan menjadi ojek online. Tapi saya yakin ke depannya akan baik-baik saja, karena target saya waktu itu mengajak agar opang-opang ini bergabung ke ojol biar saya bisa bekerja dengan aman dan nyaman," ungkap pria berusia 50 tahun.

Bahkan Mulyono menceritakan kisah yang mungkin tidak mudah dia lupakan, ayah 6 orang anak ini selain ditimpuk batu dan balok dia juga pernah ditodong senjata tajam oleh ojek pangkalan.

"Waktu itu kejadiannya di daerah Tangerang, saya sedang mengantarkan paket tidak boleh melintas oleh ojek pangkalan, tapi saya tetap ngotot hingga akhirnya ditodong senjata tajam," cerita Mulyono.

Pengalaman menjadi ojek online membuat Mulyono kagum dengan sosok Nadiem Makarim, Dia tahun betul perjuangan Nadiem membesarkan Gojek, bahkan Mulyono menjadi salah satu pengemudi ojek online yang pernah mengantarkan Nadiem. 

"Saya benar-benar kagum dengan sosok Nadiem Makarim, sakin saya kagumnya kepada beliau. Anak saya yang ke 6 saya beri nama Nadiem Saputra, saya berharap dengan diberi nama Nadiem, anak saya bisa punya karir yang cemerlang seperti pria yang saat ini menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," pungkas Mulyono yang bertekad akan terus menjadi ojek online hingga dirinya tak mampu mengendarai sepeda motor. 

Baca juga: https://www.100kpj.com/motonews/4464-tips-aman-naik-ojol-perhatikan-4-hal-ini

Share :
Berita Terkait